SERANG – Puluhan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putra Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Se-Provinsi Banten menggelar refleksi Hari Sumpah Pemuda dengan tema ‘Gerakan Seribu Lilin’ di Alun-alun Timur Kota Serang, Selasa (28/10/2014) malam.
Dalam refleksi ini, para mahasiswa dan pelajar menuntut pemerintah baik pemerintah daerah untuk secepatnya memberikan solusi dan rumusan untuk para pemuda dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asian. “Kami berharap pemerintah secepatnya memberikan solusi jelang pemberlakuan perdagangan bebas, sehingga pada akhirnya Indonesia tidak terjebak pada ekonomi liberal yang selama ini menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat,” ungkap Akbarudin, Ketua IPNU Banten, kepada radarbanten.com disela-sela acara.
Lanjut Akbar, sejarah Sumpah Pemuda bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan dan tentunya hasil dari perjuangan panjang dan penuh kerja keras. “Di refleksi ke-86 tahun ini, pemuda mengalami tantangan yang tentunya berbeda bila dibandingkan dengan kondisi masa lalu, perdagangan bebas di depan mata, dan kita harus siap,” kata Akbar.
Dengan menyandang status ke-4 penduduk terbesar di dunia serta letak geografisnya yang strategis, lanjutnya, maka sesungguhnya bangsa Indonesia saat ini mengalami tantangan berat bila dibandingkan dengan negara lain. “Kami berharap pemerintah harus jeli melihat hal ini, kalau tidak semua potensi yang ada di Indonesia terutama pontensi Sumber Daya Manusia akan tergerus oleh yang lain, maka pemerintah harus memberikan solusi pada kondisi ini,” jelas Akbar.
Refleksi yang digelar sejak pukul 19.00 ini diisi dengan berbagai kreasi kader dan anggota diantaranya, puisi, orasi, pembacaan naskah Sumpah Pemuda dan pidato yang memberikan spirit bagi kader dan anggotanya yang hadir pada kesempatan tersebut. (Fauzan Dardiri)