SERANG – Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berlanjut. Kali ini puluhan mahasiswa yang tergabung ke dalam Aliansi Mahasiswa Untuk Rakyat (AMR) memblokir Jalan Raya Jakarta- Serang, tepatnya di depan Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Kamis (27/11/2014) petang.
Pantauan dilokasi puluhan mahasiswa melakukan orasi secara bergantian di tengah-tengah badan jalan dan juga membakar ban bekas, sehingga kendaaraan menuju Serang tersendat dan mengalami kemacetan hingga 1 kilometer. Polisi yang terus mengatur lalu lintas berupaya mengurai kemacetan dengan membuka satu jalur berlawanan.
Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan pembodohan yang dilakukan Presiden Joko Widodo terhadap rakyat, dan kebijakannya tidak sesuai dengan keinginan rakyat.
“Dampak kenaikan BBM dirasakan ekonomi masyarakat ke bawah, karena ada intevensi bank dunia, sehingga rakyat kembali dibodohi oleh pemerintah.” kata Muhammad Assyidhiqie, humas aksi.
Selain itu mahasiswa juga meminta kepada pemerintahan Jokowi-JK agar menasionalisasi aset tambang migas asing di Indonesia, menghapus hutang luar negri, membangun industri nasional, menangkap mafia migas dan importir migas, serta menghapus UU Migas No 20 tahun 2001.
“Pangkas anggaran belanja negara irasional, terus membangun ekonomi rakyat mikro menengah ke bawah, serta membangun insfraktruktur pengolahan energi alternatif secara nasional” pungkas sidiq. (Idham)