SERANG – Mobil dinas atas nama Pemprov Banten, Toyota Kijang Innova A 849 terjaring Operasi Zebra oleh Kepolisian pada Jumat (28/11/2014) di Jl Raya Serang-Pandeglang, Karundang, Kota Serang. Mobil tersebut dihentikan karena kedapatan menggunakan plat hitam.
Ajun Komisaris Polisi (AKP) Kamarul W, aparat kepolisian yang menghentikan mobil tersebut meminta kepada supir untuk menunjukan STNK, namun sang supir tidak dapat menunjukannya. Kemudian aparat tersebut mengatakan kendaraan itu merupakan kendaraan dinas dan meminta sang supir dan seorang penumpangnya untuk turun.
“Ini mobil plat merah kan? Kok pakai hitam? Mana Plat merahnya?” tanya Kamarul.
Penumpang yang mengaku berinisial B, kepada aparat tersebut mengatakan plat merah mobil tersebut ada. Setelah dipinta, kemudian plat merah dipasang sebagaimana mestinya.
Bagian luar mobil sangat kotor, ketika pintu sebelah kanan bagian tengah mobil dibuka, radarbanten.com menyaksikan barang-barang berserakan seperti tempat sampah. Tak sampai di situ, ketika pintu belakang dibuka, bukan hanya barang berserakan, tetapi tanah dan lumpur mengotori bagian dalam mobil.
AKP Kamarul W tampak geleng-geleng kepala, dan menanyakan apa kegunaan beberapa pipa berlumpur yang ada di mobil dan apa hubungannya dengan keperluan dinas provinsi. “Usaha saya kan air pak,” jawab penumpang tersebut dengan polosnya.
Ketika AKP Kamarul mengatakan bahwa mobil tersebut adalah kendaraan milik rakyat, gunanya untuk melakukan tugas-tugas pengabdian kepada rakyat, bukan untuk perusahaan pribadi, sang penumpang hanya nyengir dengan keringat mengucur dari dahinya.
“Ini mobil rakyat, coba diurus jangan acak-acakan begini, jangan cuma bisa makenya aja pak,” tegas AKP Kamarul.
Sang supir yang ditanyai radarbanten.com mengatakan bahwa ia bukan supir pribadi, tetapi mekanik pompa air yang dipinta untuk memperbaiki sarana usaha pengguna mobil dinas tersebut. Supir itu juga mengaku tidak tahu di mana penumpangnya berdinas.
Sang Penumpang mengaku bahwa dirinya adalah staff ahli Plt Gubernur Banten Rano Karno, dan mobil yang dibawanya adalah kendaraan dinas. Namun Kabiro Humas Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina yang kebetulan dihentikan polisi saat itu, mengaku tidak mengenali kendaraan yang tampak kotor dan terawat itu, juga tidak mengenal baik supir maupun penumpangnya. (Dian Sucitra)***