SERANG – Memperingati Hari Anti Korupsi, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menggelar diskusi dengan tema ‘Hari Anti Korupsi; Mewujudkan Masyarakat Banten Madani’ di Rumah Makan ‘S’ Rizky, Ciceri, Kota Serang, Senin (8/12/2014).
Ketua Umum HMI Cabang Serang Awan Anhara dalam sambutannya mengatakan, kegiatan dialog publik ini dalam rangka merespons prilaku koruptif yang selama ini terjadi di daerah, khususnya Provinsi Banten. “Hari Anti Korupsi harus direspons positif bagi kita sebagai generasi muda untuk mengawalnya, sehingga tidak terjadi lagi di kemudian hari, khususnya di Provinsi Banten,” ungkap Awan.
Bendahara Umum PB HMI Bambang Pria Kusuma mengatakan, Provinsi Banten salah satu daerah yang kasus korupsinya dianggap paling heroik. Adanya kedatangan ulama, jawara, dan elemen masyarakat ke KPK, baik itu yang bersikap pro dan kontra, saat penanganan kasus Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten nonaktif, di Komisi Pemberantasan Korupsi. “Bagi HMI sebagai civil society, komitmen pertama dari buah reformasi yakni melakukan pemberantasan korupsi dengan mendiri KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi,” kata Bambang.
Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah menilai, selama 13 tahun Provinsi Banten beridi telah mengalami bwrbagai ujian. Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur terjerat kasus suap Pilkada Lebak dan merembet kepada kasus-kasus lainnya. “Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam melakukan perbaikan di Provinsi Banten ke depan,” kata Asep.
Dialog Publik dihadiri Abdullah Hehamahua, mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Rektor terpilih IAIN SMH Banten Fauzul Iman, Fauzan Dardiri (jurnalis radarbanten.com) sebagai moderator, Bendahara Umum PB HMI, Ketua Umum HMI Badko Jabotabeka-Banten serta tamu undangan lainnya. (Fauzan Dardiri)