MERAK – Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, rencana pembangunan tol Trans Sumatera yang ditarget beroperasi pada Juni 2018 mendatang, dipastikan akan berdampak pada peningkatan volume aktivitas penumpang dan penyeberangan di Pelabuhan Merak. Hal itu, menurutnya menjadi alasan dasar dari pemerintah pusat untuk meningkatkan dan perluasan area di Pelabuhan Merak.
“Kita perlu melakukan program pengembangan menyeluruh di Pelabuhan Merak. Karena targetnya, kita akan memiliki sepuluh dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni,” ujar Rini usai melakukan peninjauan lokasi yang akan dibangun dermaga tujuh dan delapan Pelabuhan Merak, Rabu (27/5/2015) sore.
Mengingat luas lahan yan dibutuhkan sekitar 5 hektar sehingga akan berdampak terhadap lokasi aset strategis Negara lainnya seperti Pangkalan TNI AL Merak yang ada di sana, Rini menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Sejauh ini, kita juga sedang membicarakan rencana ini (penambahan dermaga), supaya bisa menjadi satu kesatuan. Kita berkoordinasi dengan Kementrian Perhubungan, bagaimana pemindahan Angkatan Laut agar dapat dipindahkan ke Anyer, sehingga mereka bisa lebih bebas beraktivitas,” sambungnya.
Tak hanya itu, lanjut Rini, pihaknya juga mengharapkan adanya penambahan jumlah jalur tol Tangerang-Merak untuk mengantisipasi terjadinya antrean dari adanya penambahan dermaga tersebut. “Target kita saat ini adalah melakukan reklamasi dan pemindahan sejumlah aktivitas itu,” tandasnya.
Sementara itu, General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Yanus Lentanga menambahkan, sesuai dengan masterplan, dua dermaga baru yakni dermaga sembilan dan sepuluh akan dibangun di kawasan Pulo Merak Besar. “Kemungkinannya dermaga dua yang sekarang akan ditutup sebagai imbas pembangunan dermaga sembilan dan sepuluh,” katanya. (Devi Krisna)