“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)
“Kami melihat ini murni penelantaran. Tetapi itu harus melalui penyelidikan pihak kepolisian. Kejadian ini percobaan penelantaran terhadap anak,” ujar Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syafruddin, kepada radarbanten.com, usai menyerahkan Ayu kepada pihak keluarga didampingi Kanit UPPA Polres Serang, Iptu Rezki Parsinovandi dan beberapa staf Dinsos Kota Serang, di Mapolres Serang, Selasa (27/10/2015).
Bocah Mengaku Bernama Ayu Telantar di Jalan Serang-Pandeglang
Ia berharap agar pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus ini hingga menemukan motif penelantaran anak tersebut. “Supaya ada efek jera untuk orang tua lain. Tanpa ada bantuan orang lain, Ayu yang ditinggalkan di jalan kan bisa saja tertabrak kendaraan yang melintas di lokasi,” ujarnnya.
Setelah mendapat tindakan dari petugas LPA Kota Serang, Ayu sendiri terlihat lebih tenang dan tidak lagi histeris menyebut nama Ajeng, adiknya. Ayu sendiri sebelumnya tinggal serumah dengan ibunya, Lusi Susanti. Status Lusi janda setelah bercerai dengan Selamet.
Iip menduga, mengapa Ayu sering menyebut nama adiknya, Ajeng, karena secara emosional, Ayu lebih dekat dengan adiknya dibanding dengan ibunya. “Biasanya kan anak-anak kalau kakak adik main bareng. Ikatan emosionalnya lebih kuat.”
Terkait penyerahan Ayu kepada pihak yang mengaku sebagai keluarganya, Iip bisa memastikan bahwa keluarga tersebut benar merupakan bagian dari keluarga Ayu. “Setelah ketemu, tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah langsung akrab dan bukan seperi orang lain. Chemistry-nya terbangun,” ujarnya. (Wahyudin)