SERANG – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengungkap fakta mencengangkan bahwa dari data nasional Banten masuk jajaran daerah yang memiliki anak yang terjangkit HIV/Aids.
“Saya yakin yang tidak terungkap lebih banyak. Secara nasional kan ada datanya dan Banten masuk salah satunya, yang tinggi memang di Jawa Barat. Itu karena jumlah penduduknya banyak dan banyak yang melapor,” ujarnya setelah mengisi salah satu acara di Pendopo Gubernur KP3B, Selasa (1/11/2015).
Arist melanjutkan, kondisi tersebut menunjukan bahwa perhatian dan program pemerintah masih kurang efektif dalam hal menyikapi persoalan-persoalan anak-anak. “Pemerintah harus serius dalam membentuk program. Jangan program yang bersifat proyek tapi program yang berbasis pada masyarakat,” pungkasnya.
Terpisah, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten membeberkan data, di mana sepanjang tahun 2015 tidak kurang dari 34 anak di Provinsi Banten terjangkit HIV/Aids.
Menurut Ketua LPA Provinsi Banten, Iip Syaripudin, dari data yang dimilikinya ada setidaknya empat anak yang terjangkit HIV/Aids. Yang terjangkit tersebut dua berasal dari Kabupaten Pandeglang dan dua lainnya berasal dari Kabupaten Lebak. “Semuanya sudah dilaporkan ke Dinsos. Untuk HIV/Aids memang belum banyak yang terungkap. Itu pun data kami dapatkan dari Dinkes (Dinas Kesehatan),” ujar Iip.
Iip melanjutkan, kemungkinan kasus tersebut bisa saja banyak terjadi, hanya saja banyak yang tidak berani melapor. “Kami belum mempunyai data lengkapnya, tapi kemungkinan bisa saja,” ujarnya. (Bayu)