JAKARTA – Kementerian Perhubungan menghargai keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono yang memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Diakui Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Perhubungan, JA Barata, pihaknya juga baru mengetahui kabar tersebut saat Djoko mengelar jumpa pers dadakan.
“Kementerian Perhubungan menganggap hal itu adalah hak pribadi dan menghargai keputusan tersebut,” ujar Barata, Sabtu (26/12) malam.
Langkah selanjutnya, sambung Barata, Kemenhub akan tetap berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk mengurangi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas pada musim liburan Natal dan tahun baru kali ini.
“Kemenhub berharap Korlantas lebih siap melakukan rekayasa lalu lintas pada arus puncak,” harap Barata.
Selain itu, pihaknya juga berharap operator jalan tol bisa lebih aktif lagi berperan dalam melakukan pengaturan di gerbang tol.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Djoko Sasono baru saja mengundurkan diri dari jabatannya. Alasannya, Djoko merasa gagal mengatasi kemacetan parah yang terjadi selama libur Natal kemarin, yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Djoko saat mengelar jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu (26/12) malam. “Sebagai bentuk tanggungjawab saya terhadap hal ini, saya menyatakan berhenti dari Dirjen Perhubungan Darat,” ujar Djoko.
Dengan ksatria, Djoko menyatakan bahwa dirinya adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kemacetan parah pada 23-24 Desember 2015. Karena itu, dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya saat ini.
“Ini (bentuk) tanggungjawab saya sebagai Dirjen Perhubungan Darat yang gagal,” ungkap Djoko.(chi/jpnn)