SERANG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dijadwalkan menghadiri puncak peringatan milad ke-15 Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di kampus UNMA, Cikaliung, Kabupaten Pandeglang, Minggu (27/3). Menteri akan meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan gedung asrama mahasiswa yang akan dibangun hasil kerjasama antara UNMA dan Kementerian PU-Pera.
“Pembangunan asrama mahasiswa ini untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa sehingga proses pembelajaran di kampus bisa 24 jam karena mahasiswa tinggal di asrama kampus,” kata Dekan Fakultas Agama UNMA Mohammad Zen, melalui rilis yang disampaikan kepada radarbanten online, Jumat (25/3/2016)
Menurut Zen, selain menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, UNMA juga melakukan kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri, salah satunya dengan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Mulai September tahun ini, beberapa dosen UNMA akan dikirim untuk mengambil program Ph.D di USIM, pertukaran dosen, serta seminar internasional bersama.
“Kami terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi Mathla’ul Anwar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa”, katanya.
Zen menyatakan, peringatan milad ke-15 UNMA akan dihadiri Pengurus Besar (PB) Organisasi Otonom (Ortom) serta warga Mathla’ul Anwar di Banten. Juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan ilmiah dan event lainnya seperti jalan santai, pameran kuliner tradisional serta pembagian doorprize.
“Cita-cita kami, UNMA bisa menjadi kampus terdepan dalam penyelarasan antara imtak dan iptek,” harapnya.
Hingga kini, Mathla’ul Anwar telah memiliki 2 ribu madrasah dan 64 perguruan di seluruh Indonesia. Sebanyak 300 madrasah di antaranya berada di Provinsi Banten.
UNMA sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dibina oleh ormas Mathlaul Anwar, didirikan pada tahun 2000. UNMA sendiri merupakan gabungan dari beberapa Sekolah Tinggi Mathla’ul Anwar yang telah ada sejak tahun 1988. Kini UNMA Pandeglang memiliki 10 Fakultas dan 21 prodi dengan jumlah mahasiswa sekitar 8 ribu orang. (Fauzan Dardiri)