SERANG – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten HA Muhammad Romly mengimbau umat Islam di Banten untuk tidak ikut-ikutan Aksi 313. Soalnya, aksi massa yang direncanakan Forum Umat Islam (FUI) pada 31 Maret nanti itu bukan lagi soal membela agama Islam, tetapi kepentingan politik kelompok tertentu di Jakarta.
“Mungkin masih ada (umat Islam-red) yang beranggapan membela agama, tapi itu kepentingan politik,” tegas Romly di ruang kerjanya, Senin (27/3). Dia didampingi Sekretaris Umum MUI Banten H Zakaria Syafe’i.
Bagaimana dengan pendapat bahwa ikut Aksi 313 sebagai bagian dari syiar agama? Romly menyatakan, syiar agama akan lebih baik jika dilakukan di kampung sendiri. Syiar agama juga akan lebih baik jika dilakukan dengan kegiatan keagamaan.
Karenanya, Romly berharap, muslim di Banten memberikan dukungan moril kepada umat Islam lain yang melakukan Aksi 313. “Kita doakan saja. Ke Jakarta belum tentu besar manfaatnya. Justru, menurut saya, lebih besar mudaratnya,” tandas Romly.
Ia tidak ingin muslim di Banten menjadi korban kepentingan politik kelompok tertentu di Jakarta. Dia meminta agar masyarakat Banten untuk lebih cermat menilai dan menyikapi kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dikemas dengan kasus dugaan penistaan agama Islam.
“Aspirasi sudah disampaikan (lewat aksi 212 dan aksi-aksi damai sebelumnya di Jakarta-red), dan sekarang sedang berproses (di pengadilan-red). Saat ini, bersabar saja, tunggu hasilnya,” ujar Romly menyarankan.
Senada diungkapkan Kabid Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Zaenudin. Tadi malam, ia juga menyatakan bahwa Aksi 313 dan aksi-aksi damai sebelumnya merupakan kepentingan politik kelompok tertentu di Jakarta.
Zaenudin meminta agar masyarakat Banten patuh dan menghormati hukum yang sedang berjalan atas kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok. “Islam itu rahmatan lil alamin. Kalau memaksakan kehendak, bukan rahmatan lil alamin namanya. Sayang ibadahnya kalau memaksakan kehendak. Kalau atas nama Islam, saya juga akan yang terdepan. Lagi pula, Indonesia adalah negara hukum. Percayakan kepada hukum yang sedang berjalan. Kalau memaksakan kehendak, hukum rimba nanti,” cetusnya.
Menurut Zaenudin, alumni Aksi 212 asal Banten tidak banyak. “Sesuai yang saya monitor, hanya anggota FPI. Pandeglang 200-an orang, tidak sampai ribuan dari Banten,” tegasnya.
Kendati Aksi 313 baru akan digelar pada hari Jumat, informasi yang diperoleh Radar Banten tadi malam, Polda Banten diminta menyiapkan pasukan antihuru-hara setingkat kompi. Pasukan ini untuk mengamankan masyarakat Banten yang akan ikut Aksi 313. (Agus P/Radar Banten)