CILEGON – Antrean kendaraan mengular, baik dari arah Cilegon menuju Anyar maupun sebaliknya, Rabu (5/4). Antrean kendaraan ini terpecah di dua titik lokasi. Dari lingkungan Pintu Air hingga Pasar Cigading. Dan dari depan Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan hingga depan PT Semen Merah Putih.
Hal ini disebabkan jalan utama yang menghubungkan Anyar dan Cilegon terendam banjir. Bahkan kendaraan roda dua dipastikan tidak dapat melintasinya. Karena ketinggian air mencapai 1 meter.
Dari depan Pasar Cigading bahkan kendaraan roda empat dan lebih seperti truk pun enggan untuk menyeberangi rendaman air itu. Sampai-sampai antrean kendaraan hingga mencapai depan SPBU Ciwandan. Terpaksa kendaraan roda dua harus berputar arah untuk menempuh jalan permukiman warga yang nantinya keluar ke Jalan Lingkar Selatan.
Sedangkan di depan Kelurahan Tegal Ratu, kendaraan roda empat masih dapat melalui genangan air. Kendaraan roda dua pun dapat melintasi asalkan dituntun oleh pengendaranya. Namun jika masih ngotot ingin menghidupkan motornya, dipastikan akan bernasib sama dengan pengendara yang mogok lainnya lantaran mati mesin.
“Sudah ini mah kita enggak bisa ke Cilegon, juga enggak bisa ke Anyar, karena jalan terputus akibat banjir. Kalau mau ke Cilegon di Lingkungan Kebanjiran yang banjirnya paling parah. Sedang kalau mau ke Anyar, depan Kelurahan Tegal Ratu juga banjir,” ujar Jasman, warga Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan.
Sementara itu, Kasi Tanggap Darurat pada BPBD Kota Cilegon Afuh Mafruh saat dihubungi Radar Banten Online melalui telepon seluler mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun jalan utama Anyar-Cilegon terendam banjir sampai 1 meter. “Di lingkungan yang lebih parah. Sampai 1,5 meter,” katanya. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)