UNEH (26), nama samaran, baru saja memaafkan suaminya, sebut saja Juhe (27) yang jelas-jelas ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain. Sang suami tega menduakan cinta Uneh dengan teman seprofesi. Perselingkuhan itu pun, kabarnya sudah berlangsung setahun lamanya sebelum mereka dikaruniai anak. Namun, Uneh tetap berhati besar, justru menganggap kalau perilaku buruk Juhe itu, buah dari kesalahannya. Kok bisa!
“Saya maafin suami selingkuh karena merasa saya yang salah, itu saja. Meskipun cinta mati sama suami, tapi perselingkuhan kemarin enggak bikin sakit hati tuh,” akunya. Hmmm, bingung kan?
Begini ceritanya! Berdasarkan pengakuan Uneh, niat Juhe berselingkuh diawali keputusan perempuan berkulit putih dan berambut sebahu itu, yang ingin menggapai cita-citanya selama ini, yakni ingin menjadi pegawai negeri. Pasca menikah, awalnya Uneh mengikuti suami ke Jakarta, di mana Juhe bekerja sebagai tenaga penyuplai di sebuah perusahaan dengan gaji cukup menjanjikan. Sementara Uneh saat itu masih berstatus ibu rumah tangga.
Di Jakarta, mereka tinggal di sebuah kontrakan satu rumah. Maksudnya, Juhe ingin belajar mandiri merangkak dari bawah sebelum memiliki rumah dari hasil keringat sendiri. Padahal, keluarga Juhe sebetulnya mampu membelikannya rumah. Uneh pun merasa beruntung, memiliki suami yang dilahirkan dari keluarga berada, tapi tidak manja yang suka memanfaatkan harta orangtua.
Merasa mendapat angin segar, berkesempatan menggantikan posisi ayahnya yang memasuki masa pensiun di salah satu instansi pemerintahan di Serang, Uneh pun nekat melepas suaminya sendirian di Jakarta. Tentunya, Uneh sempat meminta suami agar mengizinkannya pergi ke Serang dan membangun hubungan jarak jauh. Meskipun sempat ditentang dan dinasihati Juhe agar tidak pergi, sepertinya tidak mengurungkan tekad kuat Uneh untuk tetap pergi.
Sampai akhirnya, Juhe yang tampak berat hati mengizinkan Uneh berangkat, sambil memberikan warning bernada ancaman. Pesan yang disampaikan Juhe kepada Uneh kala itu, ‘saya tidak bisa melarang kamu pergi. Tapi, jangan salahkan saya kalau ada apa-apa di sini (maksudnya di Jakarta selama menikmati kesendirian)’. Awalnya, Uneh tidak ngeuh dengan pesan bernada peringatan yang keluar dari mulut Juhe karena diwarnai senyuman. Namun, Uneh sadar ketidaksukaan Juhe memiliki istri wanita karir, mungkin khawatir bakal banyak membangkang.
“Pikir Kang Juhe itu, harusnya kan saya sebagai istri mesti patuh sama suami. Susah senang, suami yang tanggung jawab. Kang Juhe tuh penginnya begitu. Saya percaya orangnya bertanggung jawab. Tapi, saya juga enggak mau nyia-nyiain peluang jadi PNS (menyebut aparatur sipil negara),” terangnya. Oh begitu! Terus, sekarang sudah jadi pegawai ASN? “Belum sih, masih honor,” akunya. Yaelah. Sudah berapa lama? “Hampir lima tahun,” jawabnya. Et dah.
Sebulan sejak meninggalkan Juhe itulah, Uneh rupanya sudah diselingkuhi Juhe. Terbatasnya intensitas berkomunikasi dan pertemuan antara keduanya, memberikan kesempatan bagi Juhe untuk lebih leluasa mengenal perempuan lain hingga menjadi selingkuhannya. Perempuan itu, sebut saja Icih yang tak lain teman seprofesi Juhe berstatus perawan ting ting, serta usianya jauh lebih muda, baru lulus SMA yang langsung diterima bekerja.
Merasa nyaman dengan Juhe yang tak perlu pandai memikat hati wanita, karena sudah ditopang wajah yang sepertinya bakal mudah disukai perempuan mana pun. Wajar, Juhe selain ganteng, orangnya juga smart, kalem, serta pintar berinteraksi dan selalu mempunyai segudang solusi setiap menghadapi permasalahan sehingga asyik untuk diajak curhat. Pastinya, karakter sempurna yang dimiliki Juhe itu bisa membuat nyaman setiap perempuan mana pun, tak terkecuali Uneh.
“Suami juga enggak pernah marah, orangnya sabar. Makanya, saya yang ajak nikah duluan,” ungkapnya. Kang Juhe juga beruntung kok dapat Teteh, Teteh juga cantik kok sepintas. Hehehe.
Selama menjalani hubungan jarak jauhlah, intensitas pertemuan keduanya hanya berlangsung dua minggu sekali. Itu pun cuma sehari Juhe datang ke Serang dari Jakarta saking sibuknya. Namun, komitmen itu harus diterima Uneh yang memang awalnya memaksa ingin menghindar dari Juhe. Peluang jadi pegawai negeri pun, kini sudah tidak bisa dijadikan alasan. Karena, kenyataannya sampai saat ini tak pernah bisa dibuktikan Uneh. Singkat cerita, Uneh baru tersadar diselingkuhi suami setahun kemudian.
Hebatnya Juhe, selama setahun sikapnya tak pernah menimbulkan kecurigaan atau menunjukkan adanya kejanggalan. Juhe benar-benar bermain rapi. “Sedikit pun saya enggak pernah curiga. Sikap Juhe kalau kita ketemu biasa saja, tidak ada yang berubah. Kalau ketemu juga maunya diservis habis,” ungkapnya. Servis apa tuh servis over? “Ah Si Akang suka pura-pura. Tahu sendiri, suami istri. Apalagi jarang ketemu pastinya sama-sama beringas dong di ranjang,” ujar Uneh ngakak.
Selain itu, gaji bulanan yang diberikan Juhe kepada Uneh tak pernah berkurang. Paling minta seperempatnya untuk ongkos, makan sehari-hari, dan bayar kontrakan. Juhe juga setiap bertemu selalu bersikap romantis layaknya masih pacaran dulu. Ponsel juga selalu tergeletak di mana saja. “Pokoknya, enggak ada yang bisa dicurigai. Makanya, saya tenang-tenang saja, enggak tahunya! Sabar-sabar,” ucapnya.
Namun, ada peribahasa sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Upaya Juhe berselingkuh akhirnya ketahuan setelah tak sengaja dipergoki teman kerja Uneh yang sedang liburan ke Jakarta, sebut saja Tuti setahun kemudian. Setahun itu, mereka masih belum dikaruniai anak karena fokus kerja masing-masing. Kebetulan, Tuti tahu persis dengan sosok Juhe yang tak lain teman dekatnya yang menjodohkan mereka. Waktu itu, Tuti tak sengaja melihat Juhe sedang asyik jalan berduaan dengan perempuan cantik di sebuah pusat perbelanjaan masih berpakaian seragam kerja. Tuti kemudian mencoba membuntuti ke mana arah mereka pergi di Jakarta.
Tak disangka, Juhe dan selingkuhannya mengarah ke sebuah penginapan. Kalau sudah berduaan di kamar penginapan, mungkin sudah bisa digambarkan lebih jauh sehingga Tuti tidak meneruskan penelusurannya. Melalui telepon, Tuti pun langsung menceritakan apa yang dilihatnya kepada Uneh.
Tentunya, pengakuan Tuti sungguh mengagetkan Uneh dan sempat membuatnya tidak percaya. Seketika itu, Uneh langsung meminta suaminya untuk datang ke Serang. Bermaksud mendengar langsung dari mulut Juhe tentang apa yang disampaikan Tuti. Namun, apa yang keluar dari mulut Juhe, ternyata di luar perkiraan Uneh.
Dengan tenangnya Juhe mengakui perbuatan bejatnya di belakang Uneh dengan wanita lain. Tentunya, dengan dalih kuat yang ternyata mampu meluluhkan Uneh yang tadinya emosinya seakan meledak-ledak, mendadak bungkam seribu bahasa.
“Alasan suami karena kesepian. Tidak ada yang mengurus ketika sedang capek sepulang kerja seperti menyediakan makan, mencuci baju, cuci piring, dan semacamnya. Apa-apa dikerjakan sendiri. Bahkan, enggak bisa marah, justru merasa bersalah. Makanya, saya maafin kelakuan suami,” jelasnya.
Terus-terus? Kan masih jauh-jauhan tuh? “Suami sudah janji enggak bakalan mengulangi lagi. Kita sudah komitmen, saya minta waktu setahunan lagilah. Kalau enggak diangkat PNS juga, saya mengalah, terus ikut suami. Saya enggak mau menyia-nyiakan punya suami sebaik dan seganteng Kang Juhe,” tegasnya. Syukur deh kalau sadar. Mudah-mudahan langgeng ya Teh! Amin. (Nizar S/Radar Banten)