CIPUTAT – Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Dadang Rahardja mengatakan, minat baca masyarakat terhitung rendah. Salah satu penyebab kurangnya ketersediaan perpustakaan di sejumlah fasilitas umum. Kalaupun ada sering berpindah tempat. Hal ini yang menjadi pemicu masyarakat tidak tahu di mana letak perpustakaan daerah Kota Tangsel.
”Sekarang perpustakaan ada di Pamulang yang biasanya dikunjungi hingga 40 orang setiap hari. Dengan kondisi yang seadanya, hal tersebut merupakan prestasi yang harus diapresiasi. Namun tetap, seukuran masyarakat Tangsel yang banyak, jumlahnya belum maksimal,” katanya di sela-sela acara Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Balaikota, Ciputat, Rabu (9/8).
Ia mengatakan, kalau ada perpustakaan tetap, yang datang akan semakin banyak. Apalagi perpustakaannya dikondisikan sebagai tempat rekreasi sehingga masyarakat akan semakin tertarik membaca dan mengunjungi perpustakaan
Untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat, saat ini Perpusda sendiri kerap membuka perpustakaan keliling (perpusling) di tengah-tengah masyarakat dan tempat-tempat yang kerap dikunjungi. ”Kita rutin. Perpusling itu ada di tempat-tempat rekreasi di Tangsel seperti situ-situ, taman kota serta sekolah-sekolah,” imbuhnya.
Judul buku di Perpusda Tangsel itu beragam. Selain itu berbagai genre juga ditawarkan kepada pembaca. ”Ada 48 ribu judul buku di perpustakaan. Beragam ditawarkan, jadi dengan sosialisasi semacam ini semoga minat baca di Kota Tangsel meningkat,” ujarnya.
Kepala Masyarakat Gemar Membaca (Magma) Kota Tangsel Herlina Mustikasari mengatakan, untuk menumbuhkan minat baca, pihaknya berusaha membuat perpustakaan kecil di setiap pendidikan anak usia dini (PAUD).
Menurutnya keberadaan buku harus menjadi kebiasaan di setiap anak. Sehingga, dengan adanya perpustakaan mini di setiap PAUD, anak-anak akan terbiasa dengan buku. ”Lalu kemudian mereka menjadi gemar membaca,” kata Herlina.
Herlina mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional dalam gerakan perpustakaan PAUD ini. Minimnya pengunjung bisa diatasi, salah satunya mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat. (mg-04/Firdaus/RBG)