SERANG – Kawasan pesisir di Kecamatan Kasemen rentan mengalami abrasi. Berdasarkan data Wetlands International Indonesia (WII), abrasi itu disebabkan minimnya penghijauan di sebagian besar pesisir pantai.
Direktur WII Nyoman Suryadiputra mengatakan, tambak-tambak yang dimiliki masyarakat harus segera dihijaukan. Salah satunya melalui penanaman mangrove (bakau) pada kawasan tambak untuk melindungi pesisir pantai terhadap gelombang ekstrem.
Kata dia, pihaknya tidak bisa mengerjakan semua karena lahan itu milik masyarakat dan pemerintah. “Kami hanya memberikan contoh untuk orang lain meniru,” terangnya saat lokakarya bertema ‘Penguatan Kebijakan Daerah untuk Perlindungan Ekosistem Mangrove Kota Serang’ di Hotel Amaris, Kota Serang, Kamis (19/10).
Pria yang akrab disapa Surya ini mengatakan, di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, sebaiknya sempadan pantai dengan beton hingga 500 meter. Itu penting untuk menghindari abrasi. Kalau tidak begitu, abrasi akan semakin parah.
Selain itu, ia mengajak semua elemen untuk bekerja sama agar rajin menanam mangrove. “Di pesisir Sawah Luhur itu lahan terbuka, melompong dan ini tidak hanya terjadi sini,” katanya.
Kata dia, pihaknya terus melakukan advokasi agar pemerintah daerah dapat mengeluarkan peraturan yang mengikat mengenai pencegahan abrasi. “Jika pemerintah bisa mengeluarkan peraturan, ini bisa melibatkan masyarakat untuk menanam mangrove di setiap tambak-tambak yang ada. Jadi, ada insentif dan disentif,” katanya.
Sementara itu, dampak abrasi di antaranya penyusutan area pantai, rusaknya hutan bakau, dan hilangnya tempat berkumpul ikan perairan pantai. Ia menilai abrasi mengancam jika dibiarkan, daya destruktifnya semakin merusak dan merugikan masyarakat. “Jelas ini sangat merugikan semua pihak,” terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Syafrudin mengatakan, lokakarya kemarin merupakan program pemerintah melalui WII yang ingin memprakarsai penanaman mangrove dapat menjadi ekowisata. “Di Kota Serang, Kelurahan Sawah Luhur, Margaluyu, dan Banten berada di pesisir pantai, itu berpotensi ekowisata,” katanya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang Jumhadi mengatakan, kelestarian ekosistem sangat penting untuk menahan abrasi. “Saat ini kami di DPRD sedang melakukan pembahasan raperda tentang Garis Sempadan Pantai. Ini sangat penting agar ada pembatas dari pesisir ke jalan,” katanya. (Fauzan D/RBG)