JAWILAN – Nasib nahas menimpa Suhendra, bocah berusia 10 tahun asal Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, yang harus meregang nyawa usai pulang bermain bola bersama teman-temannya. Suhendra tewas seketika setelah tersambar petir menuju jalan pulang ke rumahnya, Kamis (16/11), sekira pukul 14.30 WIB.
Ketika itu, Suhendra bersama teman-temannya bermain bola di lapangan sekitar Kampung Cibodas, Desa Cemplang. Tiba-tiba, hujan deras disertai petir turun yang kemudian Suhendra bersama teman-teman pulang menuju rumah masing-masing. Di tengah perjalanan, tubuh Suhendra tersambar petir hingga tewas di tempat.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Abdurrahman, korban dan teman-temannya sebelumnya meneduh di gubuk miliknya. Namun, karena hujan tak kunjung reda, Suhendra dan teman-teman memutuskan untuk pulang dalam kondisi hujan. “Hujannya deras, campur angin kencang sama petir. Tapi, anak-anak malah hujan-hujanan,” kata Abdurrahman kepada Radar Banten, Jumat (17/11).
Abdurrahman mengatakan, setelah tersambar petir, teman-teman korban berteriak meminta tolong. Kemudian, warga mendatangi tempat kejadian dan membawa Suhendra ke salah satu rumah milik warga. Namun, nyawa Suhendra sudah tidak tertolong. “Ada luka bakar. Pakaiannya hangus kebakar,” terangnya.
Camat Jawilan Agus Saepudin membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu. Menurutnya, saat kejadian Suhendra tidak sendirian. “Saat kejadian banyakan sama teman-temannya itu. Tapi, yang tersambar petir cuma satu,” katanya.
Dikatakan Agus, Suhendra bersama teman-temannya berlarian menuju rumahnya masing-masing. Suhendra, berada di urutan ketiga dari depan. “Di belakangnya itu ada dua orang lagi. Jaraknya memang agak berjauhan. Sekarang sudah dikuburkan oleh keluarganya,” pungkasnya. (Rozak/RBG)