CILEGON – Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Weri (FKPW) menutup akses keluar dan masuk mess karyawan PT Cabot yang berada di Lingkungan Weri, Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Sabtu (18/11).
Tidak tanggung-tanggung, penutupan dilakukan oleh warga dengan cara membangun tembok semen seperti pondasi bangunan. Mengantisipasi terjadinya gesekan antara masyarakat dengan pihak perusahaan, Kapolsek Ciwandan Kompol Didid Imawan didampingi jajarannya turun langsung ke lokasi.
Ketua FKPW Syaiful memaparkan aksi tersebut dilakukan oleh warga lantaran merasa kesal dengan pihak PT Cabot, karena dinilai tidak dapat bijaksana mementingkan hajat masyarakat. Kata dia, persoalan ini berdampak kurangnya warga Weri yang terdiri dari tiga rukun tetangga (RT) menerima daya pasokan listrik dari PLN.
“Kita (warga) sempat musyawarah dengan PT Cabot pada Selasa lalu di Kantor Kelurahan Kebon Sari, yang juga dihadiri pihak PLN, dan pejabat kelurahan, dan unsur polisi. Saat itu PT Cabot mengiyakan dan memberikan jawaban. Tapi sampai saat ini, PT Cabot masih mengulur-ulur waktu,” ujarnya.
Warga mendesak PT Cabot menyetujui pemasangan transformator listrik PLN di sudut pekarangan tanah milik PT Cabot. “Tapi PT Cabot tidak mengizinkan pemasangan trafo itu, karena katanya ada bahayanya, dan yang kedua tanah ini mau dijual. Alasannya begitu,” terangnya.
Ia mengaku tembok semen tersebut tidak akan dibongkar oleh warga sebelum adanya mediasi kembali dan PT Cabot menyetujui permintaan warga. “Nanti kita akan meminta jawabannya dengan cara tertulis, bukan hanya di mulut,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Ciwandan Kompol Didid Imawan mengungkapkan pemasangan gardu transformator diminta warga telah terpasang hingga tenggat waktu November tahun ini. Namun pihak perusahaan menjanjikan pemasangan itu akan terealisasi sekitar 12-13 Desember.
“Untuk itu, hari Senin kita akan lakukan mediasi. Alhamdulillah sampai saat ini masyarakat masih kondusif. Kita akan cari jalan yang terbaiknya hingga masyarakat mendapati penerangan dan listrik yang cukup,” ucapnya. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)