CILEGON – Kualitas udara di Kecamatan Ciwandan dinilai lebih buruk dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Cilegon. Akibatnya, ribuan warga rawan terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam satu tahun terakhir sudah 3.984 orang yang menderita penyakit tersebut.
Plt Kepala Bidang Pengendalian Pencermaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Mas Moch Tedy menilai kualitas udara di Kecamatan Ciwandan memang lebih buruk dibandingkan kecamatan lain. “Ini pengaruh dari produksi emisi gas buang sejumlah industri dan juga kendaraan-kendaraan besar yang melintas di Ciwandan,” jelasnya, kemarin.
Bahkan, pada jam-jam tertentu kandungan karbondioksida di udara wilayah Ciwandan kerap meningkat mencapai 2.100 – 6.000 mikrogram/m3. “Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah kota. Dimana pada jam-jam macet kerja di jalur protokol saja, kandungan karbondioksida hanya mencapai 143 – 1400 mikrogram/m3,” ujarnya.
Kendati seperti itu, menurut Tedy, pencemaran udara di Kecamatan Ciwandan masih dalam batas normal, sehingga masyarakat masih bisa menempati daerah itu. “Karena seluruh industri berdasarkan pengamatan kami masih mengikuti aturan-aturan terkait pembuangan emisi ke udara. Sehingga potensi pencemaran udara ditekan maksimal,” ujarnya.
Plt Kepala Puskesma sCiwandan, Lendy Delyanto menjelaskan, ada beberapa faktor membuat warga rawan terkena ISPA. Salah satunya adalah asap yang berasal dari industri-industri di sekitarnya serta banyaknya kendaraan bermotor. “Kasus ISPA selalu menempati 10 penyakit terbanyak di Kecamatan Ciwandan,” ujar Lendy.
Menurut Lendy, kondisi itu diperparah dengan lemahnya daya tahan tubuh sebagian warga. Oleh karena itu, Lendy mengimbau kepada warga untuk memperbanyak makan makanan bergizi dan menjaga lingkungan tetap bersih. “Termasuk rutin berolahraga,” tuturnya.
Hal lain yang membuat warga rentan terkena penyakit itu adalah perubahan cuaca. Faktor-faktor itu dinilainya bisa dicegah jika daya tahan tubuh masyarakat baik. “Kami terus berupaya memberikan pemahaman kepada warga Kecamatan Ciwandan terkait pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui penyuluhan-penyuluhan,” ungkapnya.
Kepala Tata Usaha Puskesma Ciwandan Ulfa Maemunah menambahkan, selain ISPA, penyakit yang banyak diderita warga Kecamatan Ciwandan yaitu hipertensi essensial, nasofaringitis akut, DM, batuk, dermatitis lainnya, sakit kepala, sindroma dispepsia, penyakit pulpa dan periapikal, dan artritis lainnya.
Dia mencatat, hipertensi essensial sebanyak 3.562 orang, nasofaringitis akut sebanyak 3.131, DM sebanyak 2.289, batuk 2.281 orang, dermatitis lainnya sebanyak 2.156 orang, sakit kepala sebanyak 1.661 orang, sindroma dispepsia sebanyak 1.172, penyakit pulpa dan periapikal sebanyak 1.034 orang, dan artritis lainnya sebanyak 611 orang. (Bayu Mulyana/RBG)