HAMPIR setiap orang pernah mengalami sakit perut dalam hidupnya. Keadaan yang sangat menganggu ini bisa terjadi akibat banyak faktor, salah satunya makanan yang dikonsumsi.
Tak dimungkiri, apa yang masuk ke perut memang turut memengaruhi cara kerja berbagai sel di dalam tubuh. Jika makanan yang masuk dirasa kurang tepat, bukan tak mungkin perut akan menolaknya dengan melontarkan sensasi nyeri.
Terkait sakit perut, dr. Reza Fahlevi mengatakan bahwa keadaan tersebut adalah alarm tubuh atas kondisi yang sedang Anda alami.
“Biasanya sakit perut muncul ketika ada infeksi virus atau Anda mengonsumsi sesuatu yang dapat merangsang pengeluaran asam lambung berlebih dan mengiritasi saluran cerna. Misalnya, makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, berlemak, kafein, nikotin, atau alkohol,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Reza menuturkan bahwa kadar hormon stres dalam tubuh akan meningkat dan salah satu dampaknya adalah gangguan pada saluran cerna. Hal inilah yang kemudian bisa memicu peningkatan asam lambung dan sakit perut.
Makanan pencetus sakit perut
Tak melulu menjadi masalah sepele, sakit perut juga dapat menjadi gejala dari gangguan usus kronis alias Irritable Bowel Syndrome (IBS). Pada kasus ini, sakit perut biasanya datang bersama diare, sembelit, perut terasa begah dan sering bersendawa.
Penderita sakit perut akibat IBS tak boleh sembarang mengonsumsi makanan. Berikut 5 makanan yang wajib dihindari:
1. Susu dan produk olahannya.
Susu, keju, yoghurt, es krim dan produk olahan susu lainnya dapat mencetuskan keluhan sakit perut parah bila Anda mengidap penyakit IBS. Hal ini terjadi karena adanya kandungan disakarida (sejenis gula) yang sering berada dalam bentuk laktosa.
2. Gula dan pemanis buatan.
IBS tidak membeda-bedakan segala hal yang bersifat manis. Ini berarti, madu hingga pengganti gula seperti sorbitol dan xylitol harus benar-benar dihindari. Pasalnya, pemanis tersebut dikemas dengan karbohidrat yang sulit dicerna, sehingga mereka juga mudah difermentasi oleh bakteri di usus. Ujung-ujungnya, apalagi kalau bukan sakit perut parah.
3. Kafein dan alkohol.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein menstimulasi gerakan di dalam usus besar. Kopi adalah salah satu makanan pemicu sakit perut, yang paling sering dilaporkan pada pasien dengan IBS.
Tak hanya kafein, penderita IBS juga sebaiknya menjauhi alkohol. Sebuah studi dalam The American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa wanita dengan IBS memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami mual, sakit perut, dan diare setelah mengonsumsi minuman beralkohol.
4. Makanan kemasan.
Mulai sekarang, bacalah label nutrisi dengan saksama. Beberapa makanan kemasan seperti serealia, sup, campuran bumbu, salad atau makanan beku memiliki kandungan yang tidak baik untuk tubuh.
Misalnya, penyedap alami dapat mengandung bawang putih atau bubuk bawang, di mana keduanya tidak dianjurkan untuk penderita IBS.
5. Buah dan sayuran tertentu.
Beberapa buah dan sayur tinggi akan oligosakarida, monosakarida, dan poliol. Senyawa tersebut tidak cocok dengan perut yang sensitif. Daftar buah dan sayuran tersebut meliputi brokoli, kubis, mangga, semangka, ceri, nektarin, apel, buah pir, jamur dan kol.
Tips mengatasi sakit perut
Berdasarkan rekomendasi dr. Reza, Anda dapat melakukan sejumlah penanganan saat sakit perut melanda.
“Anda bisa memperbanyak asupan air putih, kompres hangat pada perut, atau minum obat antasida. Imbangi pula dengan penerapan gaya hidup sehat,” ucap dr. Reza.
Jika setelah melakukan tips tersebut keluhan tak kunjung hilang, atau sakit perut yang dirasakan semakin parah dari hari ke hari, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Bisa jadi sakit perut yang Anda alami adalah pertanda dari kondisi yang lebih serius lagi.(NB/ RVS/klikdokter)