CILEGON – Pemkot Cilegon bakal membuka bazar lowongan pekerjaan atau job fair, di Hotel Grand Mangkuputra pada 26-27 Juni 2019. Informasi, tak kurang dari 40 perusahaan akan membuka kesempatan kerja secara terbuka bagi masyarakat.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Wawan Gunawan membenarkan bahwa sudah ada 40 perusahaan yang telah mengonfirmasi untuk berpartisipasi pada program tersebut. Pihaknya pun masih terus menunggu kemungkinan akan adanya perusahaan lain yang akan berpartisipasi.
Meski sudah puluhan perusahaan menyatakan kesiapannya membuka lowongan, Wawan belum bisa memastikan berapa banyak lowongan pekerjaan dan kualifikasi pelamar yang dibutuhkan. “Kami masih lakukan pendataan karena belum semua perusahaan mengirimkan loker (lowongan kerja)-nya,” kata Wawan, kepada Radar Banten, Sabtu (15/6).
Dia berharap, adanya lowongan kerja yang dibuka secara massal tersebut dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Cilegon. Dia pun mengharapkan perusahaan tetap memprioritaskan putra daerah.
Di sisi lain, ribuan lulusan SMA dan SMK di Kota Cilegon sedang bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Banten dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Kota Cilegon pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, di Kota Cilegon terdapat 44 SMA dan 23 SMK. Dari total sekolah tersebut, tahun ini mengeluarkan 6.087 lulusan. Jumlah itu terdiri dari 2.288 orang lulusan SMA dan 3.799 orang lulusan SMK.
Kepala KCD Kota Cilegon Ridwan menjelaskan, seluruh lulusan SMA dan SMK tidak semua melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Terdapat perbedaan karakteristik antara lulusan SMA dan SMK. Jika SMA mayoritas melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan SMK sebaliknya.
“Mayoritas lulusan SMK lebih memilih untuk mencari pekerjaan atau berwirausaha,” tuturnya.
Ia melanjutkan, lulusan SMA yang mencari pekerjaan sebanyak 30 persen. Artinya, jika tahun ini lulusan SMA sebanyak 2.288 orang, yang mencari pekerjaan sebanyak 686 orang. Sedangkan lulusan SMK, yang mencari pekerjaan atau berwirausaha sebanyak 90 persen, atau 3.419 orang dari total lulusan di tahun ini.
Mengacu pada data tersebut, berarti ada sekira 4.105 orang lulusan SMA dan SMK tahun ini yang sedang mencari pekerjaan. “Kalau lulusan SMA SMK se Banten sekira 140 ribuan, detailnya harus dilihat di Dapodik (Data Pokok Pendidikan),” ujar Ridwan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SMK pada Dindikbud Banten Wawan Murwanto usai menghadiri acara kelulusan SMKN 1 Kota Cilegon menjelaskan, setiap tahun grafik angkatan kerja lulusan SMK semakin membaik. Hal itu dilihat selama tiga tahun terakhir sejak 2016 hingga 2018. Namun, ia tidak bisa membeberkan data tersebut.
Wawan meyakini lulusan SMK di Banten tahun ini bisa terserap di dunia kerja dan semakin minim angka pengangguran yang berasal dari lulusan SMK. “Tahun ini sudah lebih dari 550 industri yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan SMK baik di bidang kurikulum, tenaga kependidikan, maupun penyediaan sumber daya manusia,” katanya.
Dilanjutkan Wawan, saat ini pemerintah telah menyelaraskan kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri. Dengan penyelarasan tersebut kebutuhan industri bisa terakomodasi dalam sistem pembelajaran yang berlangsung di SMK. “Masih adanya jurusan yang tidak sesuai kebutuhan industri terus kita selesaikan. Itu bagian yang harus kita upayakan,” tuturnya. (bam/ibm/ira)