CIPUTAT – Sejumlah mahasiswa asal Papua menggelar aksi solidaritas atas kekerasan dan rasisme yang terjadi di asrama Papua di Surabaya dan Malang. Aksi solidaritas ini digelar di Halte UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Selasa (20/8). Sejumlah mahasiswa UIN juga bergabung dengan aksi itu.
Selama kurang lebih satu jam, aksi solidaritas tersebut mendapat pengawalan ketat dari sejumlah aparat kepolisian. Beberapa aparat di antaranya, sibuk mengurai arus lalu lintas di Jalan Ir H Juanda yang macet akibat demo tersebut.
Selain berorasi, puluhan mahasiswa melakukan aksi teatrikal. Sembari mengenakan topeng monyet, dua mahasiswa tampak membagikan ”uang” kepada oknum-oknum pejabat. Teatrikal itu, sebagai makna oknum pejabat yang mengambil uang dari monyet.
Salah satu orator, Bilket menyesalkan aksi di Jawa Timur yang memaki mahasiswa asal Papua dengan sebutan monyet. ”Kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur itu benar-benar menghina warga Papua. Saudara kami diperlakukan dan dilecehkan martabatnya bahkan disebut binatang,” ucapnya seraya mengatakan aparat juga diduga melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa asal Papua.
Koordinator aksi Fajar Cuan menyatakan dalam aksi tersebut disampaikan enam tuntutan. Pertama, meminta kepada TNI/POLRI agar segera meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Papua. Kedua, meminta kepada TNI/POLRI agar segera dan harus memberikan jaminan atas keberadaan orang Papua untuk bisa terus berekspresi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara di Kota Tangerang, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim memastikan wilayah hukumnya aman dan tidak terprovokasi peristiwa rasisme di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/8) lalu.
Abdul mengatakan, pihaknya memberi jaminan aman baik dari seluruh elemen masyarakat dari kalangan mahasiswa maupun warga lainnya khususnya dari wilayah timur. ”Warga asal Papua yang sedang sekolah atau menjalani aktivitas di Kota Tangerang kami berikan jaminan keamanan,” katanya kepada awak media saat menggelar pertemuan di Telaga Seafood, Modernland, Selasa (20/8).
Kapolres berpesan agar warga Papua menjaga keamanan dan melakukan kegiatan seperti biasa dan jangan terprovokasi dengan informasi hoax.
Sementara, Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf Wisnu Kurniawan mengatakan, terkait berbagai isu belakangan ini, dirinya mengaku sudah memberi arahan kepada rekan-rekan mahasiswa. ”Kami bersyukur mahasiswa yang hadir juga sepakat untuk menjaga kondusivitas di Tangerang,” katanya.
Lebih lanjut, Wisnu menekankan warga Papua atau darimana pun adalah saudara dan tidak ada perbedaan. Ia mengaku akan membantu Polres menciptakan wilayah Tangerang yang aman. ”Kehidupan masyarakat, ekonomi dan pembangunan berjalan lancar,” ujarnya. (one-you/asp/sub)