TANGERANG – Desa Pagedangan di Kabupaten Tangerang memiliki badan usaha milik desa (BUMDes) unggulan. Di tahun kedua usianya, BUMDes yang dibentuk pada 2013 ini mampu menjadi yang terbaik tingkat Provinsi Banten. Pada tahun yang sama, 2015, juga masuk delapan besar tingkat nasional.
Kepala Desa Pagedangan Ahmad Anwar mengatakan, BUMDes Pagedangan didirikan berdasarkan hasil kerja sama pemerintah desa dengan perusahaan di sekitar Desa Pagedangan dan para pengusaha kuliner.
”Seiring dengan perkembangan saat ini, kami bekerja sama dengan berbagai pengusaha kuliner dan menjadi desa yang memiliki wisata kuliner. Lokasinya sekitar dua ratus meteran dari kantor desa. Kulinernya pun beragam, mulai dari soto betawi dan makanan ringan khas Tangerang,” katanya di aula Desa Pagedangan, Senin (11/2).
BUMDes Pagedangan juga memiliki usaha sewa kios. Ada tujuh kios yang disewa warga untuk menjalankan beragam usaha fotokopi, bakso, hingga parut kelapa. ”Ke depan, akan membangun kios lagi untuk disewakan karena ada tanah desa yang belum dimanfaatkan. Semoga cepat dibangun kios yang baru,” harap Anwar.
BUMDes Pagedangan merupakan realisasi visi Kepala Desa Pagedangan untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata. Antara lain, wisata agroindustri, wisata rohani dan pendidikan, wisata budaya dan tradisi, serta wisata kuliner. Sementara, misinya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai tuan rumah di daerah sendiri, serta melahirkan wirausahawan yang mengangkat potensi lokal.
Untuk mengembangkan BUMDes, Pemerintah Desa Pagedangan juga bekerja sama dengan Bank BNI 46 untuk melayani jasa pembayaran. Di antaranya, pembayaran BPJS, pelunasan cicilan dan kartu kredit, serta pembelian pulsa dan data telepon seluler atau data internet.
”Semoga, BUMDes Pagedangan semakin maju lagi di era saat ini. Kami akan terus berinovasi agar BUMDes selaras dengan kebutuhan masyarakat di era yang serba modern ini,” harap Anwar.
Desa Pagedangan merupakan desa semi perkotaan dengan jumlah penduduk 8.979 jiwa. Terdiri dari, 4.743 laki-laki dan 4.236 perempuan.
Pemerintah desa hasil pemekaran Desa Cicalengka ini juga menerapkan sistem pelayanan terpadu. Yakni, pelayanan KTP-el, kartu keluarga, akta kelahiran, surat keterangan tidak mampu (SKTM), hingga surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), dan pelayanan lainnya.
”Pelayanan satu pintu ini merupakan hasil kerja sama dengan dinas dan instansi terkait. Tujuannya untuk memudahkan pelayanan agar masyarakat tidak repot dan efisiensi waktu,” ungkap Sekretaris Desa Pagedangan M Yusuf.
Kesetaraan gender dan iklim demokrasi di masyarakat pun menjadi perhatian Pemdes Pagedangan. Wujudnya, Pemdes Pagedangan mengadakan pemilihan pengurus perempuan BPD. Ada calon dan 15 pemilih yang mewakili kaum perempuan di Desa Pagedangan.
”Pemilihan ini untuk mencari keterwakilan perempuan dalam BPD di lingkungan pemerintahan desa. Sehingga, Pemerintahan Desa Pagedangan bisa menampung berbagai aspirasi dari kaum perempuan,” tutup Ketua BPD Pagedangan Narhawi. (pem/rb/sub)