CILEGON – Kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan atau yang kerap disebut dolbon masih menjadi persoalan yang belum tertuntaskan di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Meski kecamatan itu dihuni oleh banyak industri sekala besar, menengah, dan kecil, namun kebiasaan yang tidak sehat tersebut masih terjad.
Camat Ciwandan Agus Ariyadi mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, ia telah menerima laporan jika masih ada sejumlah warga yang masih melakukan budaya yang kurang baik tersebut. Namun ia mengaku belum mengantongi jumlah persis warga yang masih dolbon.
“Masyarkat yang masih dolbon, jadi PR karena ada beberapa persoalan. Pertama mungkin budaya kurang baik. Kedua bisa jadi gak ada sarana fasilitas MCK,” tuturnya di sela-sela acara Loka Karya Mini (Lokmin) di Puskesmas Ciwandan, Kamis (26/9).
Karena itu, ia bersama aparatur pemerintahan di Kecamatan Ciwandan beserta tenaga kesehatan akan melakukan pemetaan di wilayah mana saja hal tersebut masih terjadi. Pemetaan itu dilakukan untuk mengetahui data konkrit.
“Usai ada data itu, kita coba rumuskan secara bersama, melibatkan industri untuk menyikapinya,” ujar Agus.
Kata Agus, usai data itu ada, ia berharap industri yang berdiri di Kecamatan Ciwandan mau berkontribusi mengatasi persoalan itu dengan cara membangun fasilitas sanitasi atau MCK yang memenuhi standar kesehatan.
Pemerintah tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena sangat terbatas, sehingga keterlibatan industri sangat diperlukan. “Itulah gunanya ada industri di tengah-tengah kita,” ujarnya. (Bayu Mulyana)