TANGERANG – Pemuda mandiri. Karakter itu tercermin pada diri pemuda Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga. Pembentukan karakter generasi muda di desa yang lebih dikenal dengan sebutan Desa Kamlay Barat ini, keberhasilan program pemerintah desa yang digulirkan sejak 2017.
Menurut Kepala Desa Kamlay Barat Hermansyah, pembentukan generasi muda yang kreatif, tercapai setelah pemerintahannya mengalokasikan Dana Desa untuk beberapa program pelatihan. Sasarannya adalah pemuda-pemuda yang belum bekerja.
Hermansyah menyebutkan, melalui pelatihan cuci steam sepeda motor, ia telah membentuk dua kelompok cuci steam sepeda motor. Generasi Muda Pondok (Gempho) nama kelompoknya.
Dengan lima anggota di tiap kelompok, pemuda yang tadinya menganggur, bisa mandiri. Mereka memiliki pekerjaan dan mendapatkan penghasilan dari jual jasa cuci sepeda motor.
Kemandirian pemuda Gempho tidak hanya karena pelatihan yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Kamlay Barat. Akan tetapi, juga karena pemberian bantuan peralatan cuci steam dari pemerintah desa untuk tiap kelompok. Antara lain, kompresor, mesin steam, dan perlengkapan pendukung lainnya.
“Kami sebagai pemerintah desa, memberikan fasilitas untuk menunjang kegiatan pemuda yang saat ini masih belum mendapatkan pekerjaan. Salah satunya adalah alat steam motor yang sudah berjalan di dua titik,” jelas Hermansyah.
Untuk mewujudkan kemandirian pemuda di desanya, Hermansyah juga menggulirkan pelatihan las listrik pada 2017. Saat ini, ada peserta pelatihan yang telah membuka bengkel las. Dari bengkel las ini, Pemerintah Desa Kamlay Barat telah mendapatkan tenda. Pemerintah desa memberikan kebebasan bagi masyarakat yang ingin menggunakannya.
Hermansyah mengaku belum puas dengan keberhasilannya menggunakan Dana Desa untuk mencetak generasi muda yang mandiri. Tahun ini, ia akan mengalokasikan lagi Dana Desa untuk program pelatihan bidang olahraga.
Hermansyah berencana memberikan satu meja tenis meja untuk tiap kampung. Desa Kamlay Barat memiliki delapan kampung. Hermansyah ingin, pemuda desanya tak hanya mandiri, tetapi juga sehat dan memiliki kegiatan positif.
Pemerintah Desa Kamlay Barat, lanjut Hermansyah, juga memprogramkan bantuan peralatan pertukangan kepada masyarakatnya yang berprofesi sebagai tukang bangunan. “Saya inginnya, peralatan yang otomatis. Itu kan memudahkan mereka (tukang bangunan-red), agar tidak menguras tenaga dan menghabiskan waktu banyak,” ujar Hermansyah.
Di bidang pertanian, Hermansyah memberikan motivasi para petani muda. Ia mengaku akan memberikan bantuan traktor tangan jika para petani muda di desanya bisa menghasilkan produksi pertanian yang bagus dan konsisten.
Tim Saba Desa Radar Banten sempat melihat kemandirian pemuda di Gang Gempho II, RT/RW 02/04, Kampung Pondokgede. Kelompok cuci steam Gempho ini cukup ramai didatangi pemilik sepeda motor. Sehari, kelima pemuda anggotanya bisa mencuci sepuluh sepeda motor. Dari jumlah ini, mereka memperoleh keuntungan Rp100.000. Nilai keuntungan ini cukup banyak untuk cuci steam di perkampungan.
“Kalau lagi rame sih bisa delapan sampai sepuluh motor yang dicuci. Tapi kalau lagi sepi, paling hanya empat motor. Satu kali cuci biayanya dua belas ribu rupiah,” tegas Kadir, pengelola Steam Salju Gempho di Gang Gempho II. (pem/rb)