SERANG – Gaung helatan Banten Voice 2019 ini tak hanya terdengar hingga di seluruh Banten. Atmosfer kemeriahan event tahunan Banten Raya TV tersebut juga dirasakan oleh para peserta dari luar Banten seperti Jakarta dan Bekasi.
Antusiasme yang tinggi tampak terlihat dalam gelaran Banten Voice 2019 episode ketiga, pada edisi kedua kategori tembang kenangan yang diikuti sebanyak 17 peserta yang digelar di halaman Gedung Graha Pena Radar Banten Sabtu, (28/9).
Hardy Sihombing salah satu peserta Banten Voice asal Jakarta Barat mengapresiasi event tahunan yang diselenggarakan Banten Raya TV ini, di mana di tahun kedua ini penyelenggaraan terus memberikan yang terbaik kepada para peserta dan pemirsa di rumah. “Saya sangat apresiasi event ini. Event seperti ini sangat tepat sekali, mudah-mudah event ini dapat menyaring bakat-bakat penyanyi khususnya di daerah Banten,” katanya, Sabtu, (28/9).
Hardy mengaku, tertarik mengikuti Banten Voice ini karena kecintaannya kepada musik dan lagu-lagu nostalgia yang tak termakan oleh zaman, terbukti dengan banyaknya anak muda yang mengikuti dalam kategori tembang kenangan. “Lagu-lagu nostalgia ini everlasting atau tidak pernah mati di makan zaman selalu enak didengar,” ujarnya.
Dalam Banten Voice 2019 kategori tembang kenangan ini juga didominasi para kaum milenial yang membawakan lagu-lagu nostalgia. Rifany, salah satu perserta Banten Voice yang masih duduk di bangku SMA menyampaikan, alasannya mengikuti Banten Voice kategori tembang kenangan ini adalah untuk memperkenalkan lagu-lagu yang sempat hits di pada era golden memories untuk anak-anak muda.
“Saya ingin memperkenalkan kembali kepada kaum milenals terhadap lagu-lagu nostalgia. Meskipun lagunya lawas tapi masih enak didengar,” terang siswi SMA asal Kragilan ini.
Rifany mengaku terksesan selama mengikuti Banten Voice, karena dengan mengikuti Banten Voice ia dapat menambah teman dan juga pengalaman dalam dunia kompetisi tarik suara. “Ajang ini juga untuk mengembangkan bakat dan melatih mental,” tukasnya.
Senada dikatakan Tuhfatul Ilma salah satu peserta dari kalangan mileneals lainnya. Dirinya menyukai lagu tembang kenangan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), karena kebiasaan orangtua yang sering memutarkan lagu-lagu lawas di rumahnya. “Karena papah-mamah sering puterin lagu nostalgia ini di rumah, saya jadi hafal dan seneng dengerin lagu-lagunya,” katanya.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Banten Voice 2019, Rita Darmayanti mengatakan, episode ke-3 ini di dominasi milenial atau generasi muda yang ikut bersaing memperebutkan tiket menuju grand final. Kata dia, di episode ke-3 ini banyak sekali peserta yang memiliki talenta potensial dan masuk dalam kriteria dewan juri. Juri Banten Voice 2019 itu juga berharap gaung acara akan semakin luas tidak hanya daerah Banten saja tapi juga seluruh daerah bahkan di luar Banten.
Diketahui Banten Voice 2019 episode 3 kategori tembang kenangan ini diikuti oleh 16 peserta yang didominasi anak muda yang menyanikan lagu-lagu nostalgia di era 70-90an. (ang/air)