CILEGON – Pada 23 Oktober mendatang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon akan menjalani akreditasi ulang. Pihak manajemen bertekad untuk mempertahankan akreditasi yang telah diperoleh, yaitu paripurna.
Plt Direktur RSUD Kota Cilegon dr Hana Johan menjelaskan, pada 2012 lalu pihaknya mendapatkan akreditasi paripurna. Untuk mempertahankannya, serangkaian upaya telah dilakukan. Mulai dari simulasi, evaluasi, serta persiapan lainnya. “Simulasi merupakan awal survei akreditasi rumah sakit, sudah dilakukan pada awal bulan Oktober 2019,” ujar Hana, Minggu (20/10).
Menurutnya, manajemen telah berkoordinasi dengan para staf rumah sakit untuk mendiskusikan kendala-kendala yang dihadapi menjelang 23 Oktober mendatang. Hal itu penting agar hal itu tak menjadi batu sandungan saat komite akreditasi rumah sakit melakukan penilaian.
Komite akreditasi rumah sakit merupakan lembaga independen sehingga predikat yang diberikan berdasarkan hasil penilangan yang objektif. “Sejauh ini, kami merasa sudah siap untuk hadapai akreditasi nanti,” paparnya.
Hana optimistis predikat paripurna bisa kembali dihadiahkan oleh komite akreditasi kepada RSUD Kota Cilegon. Hal itu karena selama ini manajemen secara konsisten terus mempertahankan indikator-indikator yang menjadi penentu predikat tersebut, serta pelayanan terhadap masyarakat.
Sementara itu Kabag Umum RSUD Kota Cilegon Faruk Oktavian menjelaskan, akreditasi merupakan bentuk pemenuhan standar pelayan kesehatan di setiap daerah, termasuk Kota Cilegon. RSUD Kota Cilegon, kata dia, selama ini berpandangan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat merupakan hal penting dan diutamakan. “Terlepas akan atau tidak diadakannya akreditasi, manajemen terus mengutamakan pelayanan yang optimal. Kami terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana serta pelayanan ke masyarakat. Kita wajib terakreditasi sesuai standar,” jelasnya.
Dia melanjutkan, selain SDM peningkatan fasilitas pun terus dilakukan secara bertahap. Tahun depan akan diusulkan untuk rehabilitasi pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan. “Dari unit informasi di temukan 112 pengaduan dari pasien masalah AC dan kamar mandi. Kita berharap segera dapat menindaklanjuti temuan-temuan tersebut secara bertahap, agar RSUD Kota Cilegon sesuai dengan standar pelayanan,” ujarnya. (bam/ibm/ags)