CILEGON – Derby Banten antara Cilegon United (CU) kontra Perserang pada pekan pertama Liga 2 dimenangkan oleh Perserang. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Krakatau Steel, Kota Cilegon, Minggu (15/3) itu berakhir dengan skor 0-2 untuk tim tamu.
Tanpa kehadiran suporter dari kedua tim, jalannya laga berlangsung sengit sejak menit awal. Laskar Geger Cilegon julukan bagi pemain CU dan Laskar Singandaru julukan punggawa Perserang tampil saling menyerang. Namun Perserang lebih mendominasi penguasaan bola. Serangan Kapten Perserang Idang Novriza Ali dkk cukup merepotkan pemain belakang CU.
Petaka bagi CU pun terjadi pada menit ke-38. Memanfaatkan umpan yang datang dari sayap kanan, striker Perserang Ervin Rianto Butar Butar sukses menceploskan golnya ke gawang CU.
Unggul 0-1, pemain Perserang tampil lebih percaya diri. Tim tuan rumah terus menerus menerima gempuran anak asuh Putut Widjanarko tersebut. Namun sejumlah peluang belum kembali berbuah gol. Hingga jeda turun minum, skor masih bertahan.
Memasuki babak kedua, anak asuh Herry Kiswanto mulai panas. Atmosfer pertandingan pun berubah. Giliran punggawa CU yang tampil lebih garang dan kerap menyerang.
Bertubi-tubi ancaman datang ke gawang Perserang yang dijaga Tb Safrudin. Namun upaya pemain CU belum berbuah manis. Hingga serangan balik Perserang pun tiba. Gelandang Perserang, Yogi Syaiful Rizal menambah keunggulan untuk timnya pada menit ke-69 melalui tendangan jarak jauh. Skor berubah 0-2 dan terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Pelatih Perserang Putut Widjanarko mengucapkan syukur atas kemenangan yang diraih anak asuhnya. Mengenai jalan pertandingan, Putut menilai berlangsung sportif. “Yang pertama saya ucapkan syukur alhamdulilah kita biaa dapat poin penuh di kandang Cilegon. Ini perjuangan luar biasa dari para pemain,” kata Putut.
Namun Putut mengakui anak asuhnya belum tampil sempurna. Ada beberapa kekurangan yang diperbaiki kedepan. “Perjalanan masih panjang. Evaluasi tetap ada. Terutama dari bertahan ke menyerang,” ungkap Putut.
Sementara itu, pelatih CU, Herry Kiswanto menilai faktor kebugaran membuat anak asuhnya kalah bersaing. Ini juga yang akan menjadi konsentrasi untuk perbaikan selanjutnya. “Stamina kita akui kedodoran. Ini menjadi evaluasi kedepan. Masih ada waktu berbenah untuk membangkitkan para pemain,” kata pelatih yang akrab disapa Herkis ini. (rbs/ibm)