CIPOCOK JAYA – Penataan lingkungan RT 02 RW 01, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, telah dikonsep. Saat ini, diakui baru terealisasi 40 persen. Wabah corona menjadi kendala bagi warga merampungkan semua konsep yang telah disepakati.
Menurut Ketua RT 02 Kanap, konsep penataan yang telah disepakati warga adalah mengubah RT di Lingkungan Cilaku ini menjadi berwarna dan asri. “Kita sudah merancang tahapan-tahapan apa saja yang akan dikerjakan. Yang pertama, kami mulai dari pembuatan gapura warna-warni. Selanjutnya, pos ronda warna-warni, pagar warna-warni, dan tembok warna warni. Bahkan kalau memungkinkan, kami juga akan melakukan pengecetan hingga atap rumah menjadi warna-warni,” jelasnya kepada Radar Banten, Kamis (16/4) siang.
“Sejauh ini, paling 40 persen lah persiapannya. Baru pembuatan gapura dan pengecetan pagar. Itu pun pagarnya belum selesai. Masih banyak yang harus dibenahi, seperti pengecetan pos ronda dan melengkapi fasilitasnya. Rencananya, kami juga membuat lukisan mural di tembok-tembok rumah warga dan penghijauan serta apotek hidup. Tapi sementara stop dulu lah gotong royongnya. Setelah corona pergi, kita langsung bergegas,” terang Kanap.
Sementara itu, Usman, Ketua Pemuda RT 02, menyatakan bahwa LRLA membuat kekompakan warga semakin solid dan bersinergi. “Sejak resik lan aman digulirkan, warga mulai gotong royong lagi. Ada dampak yang luar biasa. Tadinya, warga apatis dengan kebersihan. Sekarang jadi peduli,” tandasnya.
Peran pemuda pada keikutsertaan RT 02 di LRLA Kota Serang 2020, lanjut Usman, sangat nyata. Dimulai dari pembentukan kelompok pemuda penggerak lingkungan dan kelompok penggerak sadar hukum.
“Tinggal diajukan ke RT untuk di-SK-kan. Tidak hanya sebatas kelompok, tapi kami benar-benar ingin menjadi bagian dari perubahan RT 02 menjadi lebih baik,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua RW 01 Endin mengaku tidak menyangka jika LRLA mampu menggugah warga RT 02 untuk mengubah wajah kampungnya. “Maaf saya bilang, tadinya kumuh dan sampah ada di mana-mana. Semerawut lah pokoknya. Tapi setelah adanya LRLA, semua ternyata bisa berubah. Kami berharap, LRLA menjadi agenda rutin tahunan agar kampung-kampung bisa rapi dan indah. Kami tidak terlalu fokus kepada capain juaranya. Yang penting, kampung kami bersih dan rapi,” tutupnya. (dre/don)