JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit. Sebab, BI sendiri sudah menetapkan suku bunga acuan atau BI 7-days reverse repo rate yang relatif rendah yaitu di level terendah yakni 3,5 persen.
Perry menyebut, rendahnya suku bunga acuan seharusnya dapat memberikan dampak pada suku bunga kredit perbankan atau suku bunga dasar kredit (SBDK). “Mari bersama untuk negeri turunkan suku bunga kredit,” ujarnya secara virtual, Rabu (22/9), sebagaimana dilansir JawaPos.com.
Perry mengaku, saat ini suku bunga di pasar uang antar bank (PUAB) overnight tercatat mengalami penurunan 55 basis point (bps) menjadi 2,82 persen. Kemudian, suku bunga deposito 1 bulan tercatat 3,43 persen atau turun 205 bps sejak Juli 2020.
Ia menyebut, perbankan juga sudah menurunkan bunga kredit pada Agustus 2021 yang didasari risiko perbankan terhadap dunia usaha setelah pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas. Namun, BI berharap perbankan terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai dukungan pada dunia usaha. “Sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha,” ungkapnya.
Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada Juli sebesar 24,57 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,35 persen (bruto) dan 1,09 persen (neto).