CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat terdapat 1.628 anak menderita stunting di Kota Cilegon. Data tersebut berdasarkan dari aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Dari kasus tersebut Kecamatan Cibeber menjadi penyumbang tertinggi sebanyak 361 anak yang menderita stunting di wilayah tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Camat Cibeber Sofan Maksudi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait, baik Dinkes maupun DP3AP2KB Kota Cilegon untuk percepatan penurunan kasus stunting di Kecamatan Cibeber.
“Minggu kemarin juga kita ada evaluasi minlok (mini lokakarya) terkait percepatan penurunan angka stunting di Kecamatan Cibeber yang diinisiasi oleh DP3AP2KB. Pada kegiatan itu juga kita berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan stunting,” kata Sofan, Rabu, 31 Agustus 2022.
Lanjut Sofan, dari kegiatan minlok yang digagas oleh DP3AP2KB Kecamatan Cibeber ditargetkan hingga tahun 2023 turun menjadi 30 persen dari 361 anak stunting.
“Ini hasil evaluasi dengan DP3AP2KB, jadi kita ditargetkan adanya penurunan hingga 30 persen,” ujarnya.
Untuk mempercepat penurunan stunting, pihaknya juga akan mengundang para pelaku usaha di wilayah Kecamatan Cibeber untuk ikut serta berperan aktif kepeduliannya dan memperhatikan bagi keluarga yang menderita stunting.
“Jadi pelaku usaha juga akan kita libatkan dari CSR-nya agar bersama-sama untuk peduli menyelesaikan masalah stunting ini karena ini menjadi tugas kita bersama,” tukasnya.
“Tentunya peran dari setiap kelurahan juga harus aktif dalam percepatan penurunan stunting untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan asupan yang bergizi pada warga yang terdampak stunting,” sambungnya.
Ia berharap, dengan kerja bersama dalam menurunkan stunting baik dari pemerintah maupun pelaku usaha, mudah-mudahan kasus stunting di Kecamatan Cibeber mengalami penurunan. (*)
Reporter: Rajudin