PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID — Program Jakamantul (Jalan Kabupaten Mantab Betul) yang merupakan unggulan Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Wakilnya Tanto Warsono Arban menjadi perhatian DPRD Kabupaten Pandeglang.
DPRD Kabupaten Pandeglang dipastikan mengawal secara ketat alokasi anggaran Program Jakamantul (Jalan Kabupaten Mantap Betul) tahun 2023.
Program Jakamantul yang merupakan program unggulan Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Wakilnya Tanto Warsono Arban untuk mendorong pengembangan daya tarik wisata alam dan pencanangan zona industri untuk menopang ke arah kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2022, Pemkab Pandeglang menggelontorkan Rp121 miliar untuk membangun 85 ruas jalan yang masuk skala prioritas program Jakamantul.
Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang TB Udi Juhdi mengatakan, DPRD sangat mendukung program Jakamantul.
“Kami bersikukuh akan mengawal kebijakan APBD tahun 2023 disesuakan visi misi Bupati. Salah satunya kegiatan Jakamantul,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID Banten, Sabtu (5/11).
DPRD akan mendorong agar pengalokasian anggaran lebih mengedepankan kebutuhan masyarakat Pandeglang. Supaya ke depan tidak ada lagi kejadian warga menandu pasien menuju layanan fasilitas kesehatan.
“Makanya kemarin di rapat komisi maupun badan anggaran kami push anggaran untuk Jakamantul. Supaya ke depan hal itu tidak terjadi kembali,” katanya.
TB Udi mengungkapkan, sepertinya buat anggaran Jakamantul tahun 2023 tidak akan mencapai lebih dari Rp120 miliar. Lantaran ada penurunan fiskal.
“Pada tahun 2022 dianggarkan lebih dari Rp120 miliar untuk program Jakamantul sepanjang 50,74 kilometer. Sedangkan tahun 2023 tidak akan mencapai Rp120 miliar karena ada penurunan pendapatan (fiskal) dan kebutuhan,” katanya.
TB Udi menegaskan, pengalokasian anggaran program Jakamantul masih dalam pembahasan. Sampai kemarin belum ada kesepakatan.
“Bupati (Irna Narulita) berpesan kepada kami untuk anggaran Jakamantul harus ditargetkan Rp100 miliar. Namun TAPD masih bingung harus dari mana mebdapatkan anggaran Rp100 miliar karena terjadinya penurunan fiskal maka harus menggenjot PAD untuk lebih ditingkatkan lagi,” katanya.
TB Udi mengakui, dengan adanya program Jakamantul masyarakat di pelosok desa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Ia merasa tersentuh sekali dengan apresiasi masyarakat terhadap program Jakamantul.
“Salah satunya warga kampung Cimoyan, Kecamatan Patia. Bagaimana lumpur di jalan Cimoyan itu saya rasa semuanya sudah tahu, makanya wajar ketika mereka menyatakan dengan terbangunnya ruas tersebut merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, pernyataan warga itu membuat bulu kunduk merinding,” katanya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, kalau program Jakamantul itu prioritas utama karena masih punya utang, hingga sampai 200 sekian kilometer.
“Insyallah (untuk anggaran Jakamantul (kita tengah cari celahnya prioritas – prioritas yang mana yang kita utamakan. Ada kegiatan OPD yang tidak perlu kita cubit-cubit untuk bisa kita bawa,” katanya.
Irna juga berharap, Provinsi Banten harus memberikan perhatian dengan membantu supaya bantuan keuangan tidak hanya Rp10 miliar tetapi Rp100 miliar. Akan tetapi kecil kemungkinan hal itu terealisasi karena sudah diberikan kode akan sama seperti tahun lalu.
“Rasanya enggak ideal, enggak adil bahwa Pandeglang terbelakang karena indikator makro provinsi juga akan jelek, ketimpangan ada antara Utara dan Selatan. Jadinya kalau provinsi enggak kejar tayang untuk memberikan bantuan keuangan lebih besar porsinya kepada masyarakat Banten Selatan, rasanya warga Banten Selatan enggak perlu demo, enggak perlu tapi sudah menjadi tanggungjawab Pemprov sudah 22 tahun, untuk mengangkat harkat martabat masyarakat Banten Selatan khususnya di Pandeglang melalui infrastruktur,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan
Editor : M Widodo