SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ribuan buruh di seluruh Indonesia kompak menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Senin 1 Mei 2023 kemarin.
Di Banten terdapat beberapa titik aksi para buruh, yakni di Kota Cilegon dan Serang. Mereka menyuarakan beberapa tuntutan dalam aksinya, mulai dari jaminan sosial untuk para buruh, pencabutan Undang-undang Omnibus Law Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja dan aturan parliementary threshold 4 persen.
Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional Provinsi Banten Intan Indria Dewi mengatakan, dalam peringatan May Day, pihaknya juga menyuarakan penolakan RUU Omnibus Law Kesehatan dan meminta pemerintah agar mengesahkan RUU PPRT serta Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan.
“Kita ingin Pemerintah yang duduk di sana itu merupakan pemerintah yang pro terhadap para buruh, mereka yang pro dan peduli terhadap pekerja di Indonesia. Sebab hingga kini banyak buruh yang masih belum sejahtera, ” kata Intan.
Akademisi sekaligus Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Universitas Serang (Unsera), Ahmad Sururi mengatakan, agar tuntutan para buruh dapat diamini, para buruh harus memiliki nilai jual dengan cara berperan langsung pada Pemilu 2024.
“Iya harus berperan. Jangan hanya jadi follower atau pengikut penguasa saja. Bargaining position Buruh, itu yang penting,” kata Ahmad Sururi, Selasa 2 Mei 2023.
Katanya, kaum buruh melalui Partai Buruh harus menyatukan pandangan dan suara jika ingin berperan dalam Pemilu 2024. Para buruh, tentunya harus dapat memilih pihak yang berada dan mendukung kaum buruh.
“Membangun strategi dengan politik gagasan yang ideal bagi kepentingan buruh, berkomitmen dan tidak terpengaruh terhadap kepentingan politik jangka pendek harus menjadi prioritas bagi buruh dan Partai Buruh, ” ucapnya.
Sururi pun menyinggung tentang dukungan Partai Buruh kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung menjadi calon presiden (Capres) oleh PDI Perjuangan. Katanya, walaupun belum final, namun wacana dukungan itu harus dimatangkan agar tidak ada blunder.