LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak mendorong untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) membentuk bursa kerja khusus (BKK).
Dari data Disnaker Lebak hanya ada 23 sekolah yang sudah memiliki BKK, dari total 69 SMK di Lebak.
Kepala Disnakar Lebak, Maman SP mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada Setiap SMK yang ada di Lebak dengan turun langsung ke setiap sekolah.
“Ini kami sedang gencar menyosialisasikan ke sekolah-sekolah supaya mereka mengantongi legalitas dari Disnaker untuk izin operasional BKK-nya,” katanya, Minggu 17 September 2023.
Pembentukan BKK di setiap sekolah menjadi salah satu upaya efektif dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. Pembentukan BKK di sekolah akan menjalin kerja sama dengan perusahaan dalam hal kebutuhan tenaga kerja.
Untuk diketahui tingkat pengangguran di Kabupaten Lebak yang tertinggi ketiga di Banten, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Lebak pada tahun 2022 sebesar 8,55 persen.
Sementara tingkat pengangguran tertinggi beradi di Kabupaten Serang 10,61 persen dan kedua Kabupaten Pandeglang 9,24 persen.
Dijelaskan Maman, dengan hadirnya sekolah yang memiliki BKK akan membantu sekolah menyusun kerjasama dan menyiap lulusannya untuk siap kerja dengan jurusan dan keahliannya masing-masing.
“Misalnya di wilayah untuk sekolah tersebut ada perusahaan roti dalam skala kecil menengah, nah sekolah itu ada jurusan tata boga. Dari kerja sama yang sudah dijalin, sekolah bisa menyodorkan beberapa alumninya untuk perusahaan,” jelas Maman.
Menurutnya, banyak wilayah di Lebak yang memiliki potensinya masing-masing yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk membuka lapangan pekerjaan.
“Lalu contohnya di wilayah Bayah ada perhotelan. Sekolah bisa sampaikan bahwa mereka punya lulusan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dari situ BKK dan perusahaan MoU jika rekrutmen tenaga kerja untuk kebutuhan tertentu diambil dari lulusan sekolah tersebut,” pungkasnya.
Reporter : Nurandi
Editor: Abdul Rozak