CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon terus menggalakkan ke masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanami sejumlah sayuran untuk menghasilkan sumber pangan.
Kali ini, DKPP Cilegon memberikan edukasi pemanfaatan pekarangan rumah kepada warga Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Senin, 6 November 2023.
Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta. Seorang profesor pertanian dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang dihadirkan sebagai mentor pembelajaran warga yang dihadirkan oleh DKPP Kota Cilegon.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada DKPP Kota Cilegon, Cahyaning Sukarti, menyatakan bahwa pihaknya melakukan road show ke-43 kelurahan untuk mengajak warga memanfaatkan pekarangan rumah.
Selain itu, ajakan menanam di pekarangan rumah ini dilatarbelakangi oleh semakin menyempitnya lahan pertanian di Kota Cilegon, namun kebutuhan pangan harus terus terpenuhi.
“Kota Cilegon disebut kota industri jadi memang harus mempunyai ketahanan pangan. Untuk itu, kami akan datangi semua kelurahan di Kota Cilegon dan ini sudah kelurahan ke-21 yang dikunjungi,” ujar Cahyaning.
Cahyaning menjelaskan, guna menunjang warga dalam menanam, pihaknya juga memberikan media tanam dan benih seperti cabai rawit dan sayuran lainnya.
Ia berharap, dengan adanya mentor seorang profesor pertanian akan menambah semangat warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam.
“Karena menanam itu bukan hanya media tanam benihnya tapi juga butuh semangat kita dan beliau (profesor pertanian) tidak pernah absen, udah 21 kelurahan ini hadir terus untuk memberikan semangat lebih buat kita dalam pemanfaatan pekarangan rumah,” katanya.
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, menyebut bahwa saat ini ketahanan pangan Kota Cilegon bisa ditopang melalui bertani di pekarangan rumah.
“Ketahanan pangan adalah sektor strategis kalau pertaniannya urusan pilihan, tapi kalau ketahanan pangan itu urusan wajib. Salah satu ketahanan pangan adalah soal produksi dan distribusi, jadi Cilegon bukan tempat pertanian karena lahan pertanian kita tinggal 1.000-an hektare atau 0,08 persen tetapi juga punya potensi bertani di lahan sempit di pekarangan rumah,” ungkap Sanuji.
Sanuji juga menyatakan, guna mendorong keberhasilan warga memanfaatkan pekarangan rumah jadi lahan pertanian, Pemerintah harus hadir memfasilitasi pemasaran hasil tani warga.
“Kalau KWT (Kelompok Wanita Tani) saya lihat perkembangannya bagus, kalau pemanfaatan pekarangan rumah perlu waktu perlu berkesinambungan dan perlu contoh,” tutur Sanuji.
“Mungkin nanti kalau mereka sudah sukses panennya agak banyak jualnya kemana, nah kita perlu menjamin pasar juga perlu ada komunikasi pasar. Kalau pemasaran tidak pernah bermasalah orang akan semangat dalam pertanian ini perlu dari DKPP Cilegon perlu membangun komunikasi pemasaran hasil pertanian,” pungkasnya.
Dalam setiap road show, DKPP Cilegon juga memberikan bantuan berupa paket benih dan media tanam ke KWT, kader PKK, kader Posyandu, dan pondok pesantren. (*)
Reporter: Rajudin
Editor: Agus Priwandono