SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengaku belum ada permintaan penukaran uang pecahan baru secara signifikan. Meskipun begitu, saat ini sudah ada beberapa orang yang menukarkan uang dalam jumlah besar, yakni mencapai ratusan juta Rupiah.
Kepala KPw BI Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, saat ini penukaran uang untuk Pemilu 2024 belum signifikan. “Ada sih beberapa yang sudah mulai menukar untuk pecahan baru tapi tidak signifikan. Paling satu dua (orang-red) dalam konteks itu,” ungkap Imad, Jumat, 24 November 2023.
Imad mengaku, BI senang ketika ada yang menukarkan uang pecahan baru karena membantu BI cleaning money policy. “Paling selama ini nukar Rp10 juta Rp20 juta. (Tapi sekarang-red) Rp100 juta nukar. Kami senang-senang saja. Kan tidak bisa (nolak-red). Gak boleh. Siapapun,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini sudah mulai ada penukaran uang pecahan baru dalam jumlah besar yang nominalnya mencapai ratusan juta Rupiah. “Adalah seratus,” ujarnya.
Namun, pecahan baru yang ditularkan bervariatif. Untuk penukaran pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu ada, tetapi masih normal. “Pecahan kecil malah meningkat,” ungkap Imad.
Kata dia, pihaknya menyiapkan semua pecahan uang Rupiah. Namun saat ini yang paling besar penukarannya adalah pecahan Rp1.000. “Makanya tidak ada unsur Pemilu. Mungkin hajatan. Yang Rp1.000 itu, dari komposisi di Natal dan Tahun Baru ini sekitar 20 persen,” ujarnya.
Imad mengaku jika melihat pengalaman pada 2019 lalu, saat menjelang Pemilu. Perputaran uang di Banten dipastikan meningkat saat Pemilu nanti. “Pasti ada untuk kebutuhan untuk uang baru. Yang pasti BI berdasarkan data series,” tuturnya.
Saat ini, 90 persen yanh menukarkan uang pecahan baru ke BI adalah perbankan bukan individu.
Pada kesempatan itu, Imad mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, termasuk Pemilu 2024. Diperkirakan kebutuhan uang tunai itu meningkat enam persen dibandingkan tahun lalu.
Ia mengatakan, kebutuhan uang tunai saat Nataru tahun lalu yakni Rp2,5 triliun. “Sedangkan Natal, Tahun Baru, dan Pemilu sekarang sekitar Rp2,7 triliun hampir Rp2,8 triliun yang akan kita siapkan,” ujar Imad.
Pada prinsipnya, ia mengatakan, saat libur panjang nanti pihaknya siap memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat. “Kita distribusikan,” tegasnya.
Bahkan, apabila masyarakat liburan tetapi tak membawa uang tunai, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perbankan agar mesin anjungan tunai mandiri (ATM) disiapkan agar masyarakat mudah mendapatkan uang tunai.
Editor : Merwanda