SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten telah menempatkan sejumlah petugas kesehatan untuk siap siaga membantu dan tergabung dalam tim di Pos Kesehatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berada di lokasi strategis di kabupaten/kota di Banten.
Setidaknya ada 49 Pos Kesehatan yang siap melayani masyarakat. Bahkan, 253 puskesmas se-Banten akan melayani 24 jam.
Kepala Dinkes Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, aktifitas tim kesehatan INI terpantau dan memilki tugas dalam menunjang pelayanan kesehatan di wilayah tugas dalam mencermati situasi dan kondisi daerah.
“Di mana diprediksi akan terjadi kepadatan arus lalu lintas yang melintas jalur tersebut, juga banyaknya tempat umum yang di buka bakal di kunjungi masyarakat di situasi libur Natal dan pergantian tahun,” ujarnya.
Kata dia, pelayanan kesehatan ini sangat vital karena menyangkut nyawa pelayanan cepat dibutuhkan dan tenaga kesehatan disiagakan ikut membantu.
“Bagi mereka yang akan melakukan perjalanan antar kota atau provinsi dengan menggunakan kendaraan pribadi diminta berhati-hati, kontrol kecepatan, juga disarankan untuk membawa bekal dan obat, terutama obat rutin yang digunakan agar selama perjalanan aman, kondusif tidak mengalami kendala,” terangnya.
Ati mengungkapkan, kesiapsiagaan sektor kesehatan pada masa libur Nataru ini meliputi mitigasi faktor risiko penyakit, potensi krisis kesehatan, emerging, dan re-emerging diseases, kecelakaan lalu lintas, penyakit akibat perjalanan, keracunan makanan, serta potensi adanya kejadian luar biasa.
Selain Dinkes, ia juga mengaku Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menugaskan 150 personil sebagai tim pemantauan kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan saat Nataru. Kemenkes menggerakkan pusat dan daerah untuk menyiapkan pos pelayanan kesehatan di pintu keluar tol, jalur tol operasional, non-tol, tempat wisata, terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan.
Selain petugas, Ati mengatakan, pihaknya juga memastikan ketersediaan dan kesiagaan ambulans, persiapan puskesmas, rumah sakit, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), serta melakukan promosi kesehatan dan penyebaran informasi secara massif terkait gerakan 3M.
“Tim pemantauan akan melihat kesiapan di KKP, stasiun kereta api, public safety center (PSC), rumah sakit rujukan, puskesmas, pelabuhan, tempat Ibadah, tempat wisata, terminal bus dan Poskes,” tuturnya.
Pos Pelayanan Kesehatan berada di pintu exit tol, di jalur tol operasional (rest area), non-tol (arteri), tempat wisata, tempat ibadah, terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan. Pelayanan Kesehatan yang diberikan adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan gawat darurat.
Reporter : Rostinah
Editor: Aas Arbi