SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten pada 2023 melambat dibandingkan 2022. Hal itu diketahui dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Banten pada 2023 hanya tumbuh 4,81 persen. Padahal tahun 2022 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03 persen.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengungkapkna, pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku.
“Pertumbuhan ekonomi Banten 2023 kalau dibandingkan dengan 2022 itu tumbuh melambat. Pada tahun 2023, PDRB hanya mencapai Rp814,12 triliun dengan per kapitanya sebesar Rp66,15 juta atau USD 4.341,08,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin 5 Februari 2024.
Faizal menuturkan, terdapat beberapa indikator yang jadi acuan dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi, salah satunya yakni melalui kondisi perdagangan luar negeri Banten yakni ekspor dan impor.
Pihaknya mencatat, nilai ekspor Banten pada triwulan IV 2023 jika dibandingkan triwulan III atau q-to-q mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen atau sebesar USD 53 juta, namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau y-on-y mengalami penurunan sebesar 6,85 persen atau turun sebesar USD 227 juta.
“Secara akumulasi atau c-to-c itu turun sebesar 13,85 persen, atau turun sebesar USD 1,95 miliar,” ujarnya.
Sementara, untuk nilai impor luar negeri Banten pada triwulan IV 2023, secara q-to-q itu mengalami kenaikan sebesar 9,88 persen atau sebesar USD 824 juta, secara y-on-y juga naik sebesar 4,55 persen atau USD 399 juta. Meski demikian, jika akumulasikan secara c-to-c, nilai impor luar negeri mengalami penurunan sebesar 7,91 persen, atau turun USD 2,98 miliar.
Faizal menyebut bahwa terdapat beberapa sektor yang menompang pertumbuhan ekonomi Banten yakni sektor transportasi, hingga lapangan usaha pergudangan.
Dikatakannya, sektor transportasi di Banten meningkat didorong oleh peningkatan jumlah penumpang yang signifikan pada angkutan udara, angkutan kereta api, dan angkutan darat.
“Jumlah penumpang pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, untuk domestik meningkat sekitar 3 persen (q-to-q) dan meningkat 10 persen (y-on-y),” terangnya.
Dikatakan Faizal, sumber pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha, yakni Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,93 persen pada 2023.
“Sedangkan sumber pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran itu, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,22 persen pada 2023,” paparnya.
Namun, pihaknya juga mencatat bahwa terdapat beberapa sektor usaha yang mengalami penurunan atau minus (-) di tahun 2023 kemarin yakni sektor jasa kuangan dan asuransi sebesar -0,69 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar -1,49 persen, dan pertambangan dan penggalian sebesar -16,48 persen.
Dikatakannya, ekonomi global tahun 2023 diperkirakan tumbuh melambat pada kisaran 3,1 persen. Pemulihan ekonomi global berjalan lambat terdampak konflik geopolitik, diantaranya perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina, serta ancaman cuaca ekstrem.
Masih katanya, jika membandingkan pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke periode lain, ketika itu nilainya positif itu artinya tetap mengalami peningkatan. Namun tidak secepat, atau lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya.
“Jadi tetap dia bergerak maju kedepan, tapi pada periode tertentu bahasanya analognya berlari, sedangkan periode salanjutnya tetap bergerak namun dengan berjalan kaki,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Permana
Editor : Aas Arbi