Oleh : Dr. KH. Encep Safrudin Muhyi, MM., M.Sc., Pimpinan Pondok Pesantren Fathul Adzmi
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Artinya “Tidaklah, mereka diperintahkan kecuali hanya menyembah kepada Allah, mengikhlaskan semata hanya untuk-Nya agama sesempurnanya, dan mendirikan shalat serta mengeluarkan zakat. Itulah Islam agama tegak kokoh (lurus)”. (QS. Al-Bayyinah : 5).
Wujud Kepatuhan
Ramadan merupakan bulan penuh hikmah dan memiliki banyak keberkahan. Pada bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa sebagai wujud kepatuhan dan ketakwaan terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
Ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Perintah berpuasa ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqoroh: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ramadan telah datang, bulan yang penuh nikmat dan karunia serta kasih sayang yang luar biasa bagi seluruh makhluk di alam semesta. Allah memberikan kesempatan usia dan kesehatan untuk beribadah di bulan Ramadan yang penuh kenikmatan, jangan sampai lalai dengan mengetahui hukum puasa ramadan.
Ketika memasuki bulan Ramadan akan banyak yang lebih mendekatkan diri kepada Allah swt., karena rahasia hikmah bulan Ramadan bukan hanya untuk orang-orang saleh tetapi juga untuk seluruh manusia. Banyak yang sebelumnya berkelakuan buruk, kemudian bertobat di bulan Ramadan. Selain berbagai kemuliaan Ramadan, kita juga harus memahami tentang apa yang dimaksud dengan puasa terutama puasa di bulan Ramadan agar dalam menjalankan ibadah lebih khusyuk.
Puasa Ramadan sejatinya bukan sekedar menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi inti puasa adalah pada pengendalian diri (imsak). Mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat merusakkan pahala puasa seperti berghibah, iri dengki, berbicara yang keji dan kotor, berbuat onar, berseteru, berbuat maksiat dan sebagainya. Disamping itu puasa juga melatih rohani untuk menjadi pribadi yang baik dan unggul.
Ketaatan Hakiki
Bulan Ramadan yang penuh ampunan, banyak orang yang berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Memang, di bulan lain amalan dan perbuatan tersebut juga berpahala serta tak kalah baik. Tapi, amalan bulan Ramadan yang dilakukan secara rutin mendapatkan berkah yang melimpah dan penuh kenikmatan dengan melaksanakan kewajiban dan ketaatan kepada Allah Swt.
Bulan yang penuh nikmat untuk meningkatkan ketaatan yang pahalanya dilipatgandakan hanya dimiliki bulan Ramadan, Nabi Muhamad Saw juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amalan, baik wajib maupun sunnah.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (amal sunnah) di dalamnya (Ramadan) samalah ia dengan orang yang menunaikan suatu ibadah wajib di bulan yang lain. Dan barang siapa yang menunaikan suatu amalan wajib di dalamnya samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh amalan wajib di bulan yang lain”. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
رَمَضَانُ شَهْرُ اللهِ وَفَضْلُهُ عَلَى سَائِرِ الشُهُوْرِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ
Artinya : Ramadhan adalah bulan Allah. Keutamaannya dibanding bulan-bulan lain adalah bagaikan keutamaan Allah dibanding dengan makhluk makhluknya.
Membahas tentang kenikmatan berpuasa pada Ramadhan, tentu tak akan lepas dari kemuliaan ibadah fardhu di dalamnya, yakni pelaksanaan ibadah puasa. Ibadah puasa ini merupakan pelaksanaan dari salah satu rukun Islam. Puasa diwajibkan pada orang-orang yang beriman dan telah memenuhi syatrat wajibnya. Ibadah puasa ini merupakan ibadah yang sangat mulia dikarenakan ibadah satu-satunya yang bebas dari interpensi siapapun dari makhluk Allah di muka bumi. Begitu juga bahwa ibadah puasa ini sangat rahasia, sehingga kerahasiaanya hanya diketahui oleh si pelaku dan Allah Swt.
Puasa pada bulan ramadan merupakan kenikmatan yang hakiki untukn meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt. Bulan tersebut yang banyak dikejar saat bulan ini tiba. Bulan Ramadan merupakan bulan penuh kemuliaan. Pada bulan ini, umat Muslim berlomba lomba mencari kebaikan untuk mendapatkan pahala puasa Ramadan. Semoga.
Dr. KH. Encep Safrudin Muhyi, MM., M.Sc., Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Serang / Penulis Buku Islam Dalam Transformasi Kehidupan & Buku Kepemimpinan Pendidikan Transformasional