SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Pemerintah Desa Kemuning, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang meminta agar sungai Cisangu yang melintasi desa Kemuning dinormalisasi.
Diketahui, baru-baru ini sungai tersebut meluap dan mengakibatkan banjir di dua kampung yakni Kampung Nagreg dan Kampung Cigobang.
Bahkan banjir mengakibatkan kurang lebih 28 rumah terendam dan memutus akses warga di dua kampung tersebut sehingga membuat aktifitas 275 warga terhambat.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Kemuning Uci Sanusi mengungkapkan, selain karena curah hujan yang tinggi, banjir juga diduga diakibatkan karena kondisi sungai yang mengalami penyempitan dan pendangkalan.
Kondisi tersebut sehingga membuat sungai mudah meluap apalagi ketika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
“Banjir disebabkan karena penyempitan dan pendangkalan sungai, sehingga air itu tidak mengalir lancar gitu. Belum pernah ada normalisasi, udah bertahun tahun,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu 21 April 2024.
Ia mengaku, jika kawasan tersebut sering dilanda banjir apabila sudah memasuki musim hujan. Bahkan di tahun lalu, banjir terarah terjadi sehingga mengakibatkan sebagian besar warga mengisi.
“Setiap tahun langganan banjir, ketika musim hujan terutama hujan di daerah lebak atau rangkas pasti turunnya ke situ, jadi rutin. Dampak banjir cukup parah, cuman memang paling parah tahun lalu. Bahkan mereka sampai ngungsi ke SD kemuning,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak terkait untuk segera melakukan normalisasi terhadap sungai Cisangu. Hal itu agar banjir tidak kembali terjadi lagi di wilayah tersebut sehingga tidak lagi merugikan warga.
“Harapan kita agar segera dinormalisasi. Supaya nanti kan warga ga was-was lagi ketika masuk musim hujan. Kalau sudah dinormalisasi warga juga kan pasti tenang dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleg Camat Tunjung Teja Asep Kurniawan. Ia mengatakan jika sungai Cisangu yang mengalami penyempitan dan pendangkalan lah yang menjadi penyebab seringnya wilayah tersebut dilanda banjir.
“Sering kalau curah hujan tinggi sungai Cisangu itu meluap. Memang langganan banjir tapi biasanya cepat surutnya. Sekarang parah, karena Cisangu sudah pendangkalan dan mengecil ya belum lagi di Lebak curah hujannya tinggi,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Cisangu untuk tetap berhati-hati lantaran kondisi cuaca saat ini yang masih belum menentu. Hal itu guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Harus tetap waspada karena cuaca saat ini belum menentu,” pungkasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana