PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Bupati Pandeglang Irna Narulita merespons, soal mencuatnya tunggakan utang darah RSUD Berkah Pandeglang ke UDD PMI Pandeglang yang mencapai sebesar Rp2 miliar.
Irna Narulita menyampaikan, bahwa pihak rumah sakit mengajukan usulan tambahan anggaran kepada bupati melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD). Usulan tersebut bertujuan untuk menangani pembayaran utang kepada PMI, sebagai mitra-nya RSUD Berkah Pandeglang.
“Sebagian RSUD belum bisa membayar secara full (penuh), saya sarankan Pak Sekda, beliau ini minta usulan tambahan anggaran kita bisa lihat dimana yang bisa kita selesaikan,” ungkap Irna Narulita di Setda Pandeglang, Senin 13 Mei 2024.
“Kita akan selesaikan ini rumah sakit BLUD, memang harus kita bantu juga. Bukan berarti BLUD Pemkab Pandeglang lepas tangan,” sambungnya.
Menurutnya, teriakan PMI dianggap sangat hal yang wajar untuk dimaklumi, sementara pentingnya kelangsungan operasional UDD PMI Pandeglang untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat dianggap tidak bisa diabaikan.
“Karena memang ada beberapa aturan dari Kemenkes yang harus kami ikuti. Biasanya, pembelian satu labu darah dari PMI seharga Rp 360 ribu, tapi sekarang hampir mencapai Rp 490 ribu, nah disitu gejlok-nya,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, langsung memerintahkan kepada jajaran pemerintahannya dan Direktur Utama (Dirut) RSUD Berkah Pandeglang untuk segera menyelesaikan pembayaran utang tersebut.
“Jadi RSUD duduk bareng dengan PMI, musyawarahkan baiknya seperti apa, ya jadi kita pasti punya hibah- hibah organsiasi kelembagaan yang bersentuhan dengan publik, jadi hutang itu pasti dibayar untuk kebutuhan operasional PMI,” jelasnya.
Ia menegaskan, hubungan antara UDD PMI Pandeglang dan Pemkab Pandeglang akan berjalan harmonis ke depannya, karena didasari oleh prinsip simbiosis mutualisme.
“Insyaallah baik-baik aja antara hubungan kita PMI dengan kita pemerintah, kita butuh PMI dan PMI butuh kita,” pungkasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Aditya