PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID-Akses jalan Nasional ruas Pandeglang-Labuan tepatnya di Kampung Sindanghayu, Desa Pasireurih, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang ditutup total selama empat hari. Terhitung sejak 6 Agustus 2024 sampai 9 Agustus 2024.
Penutupan akses jalan Pandeglang-Labuan dilakukan karena tengah dilaksanakan proyek pembangunan jembatan atau gorong-gorong yang sebelumnya amblas pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, sekira pukul 22.00 WIB.
Sebelumnya akses jalan juga tidak bisa dilewati karena akses jalan terputus dari tanggal 3 Agustus sampai 4 Agustus 2024 sekira pukul 10.30 WIB.
Pada hari Minggu, akses jalan sudah bisa dilewati dengan dibangunkan jembatan darurat namun memang hanya untuk kendaraan tertentu. Setelah diuji coba dengan kendaraan Truk Fuso bermuatan batu bara seberat 40 ton, jembatan darurat berupa gorong-gorong kembali amblas.
Sehingga akses jalan terpaksa ditutup total karena memang akan dilaksanakan perbaikan oleh pihak Kementerian PUPR.
Kabagops Polres Pandeglang Kompol Yogie Roozandi mengatakan, untuk sementara akses jalan Pandeglang-Labuan diberlakukan penutupan arus lalu lintas.
“Akibat amblasnya jembatan Cisata. Arus lalu lintas di tutup total dari mulai tanggal 6 Agustus sampai 9 Agustus 2024,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Selasa, 6 Agustus 2024.
Kendaraan besar diimbau untuk tidak melintasi jalur mengarah ke Cisata. Sedangkan bagi kendaraan pribadi yang mengarah ke Labuan bisa menggunakan via Mandalawangi-Jiput-Menes-Caringin-Labuan.
“Begitupun sebaliknya kendaraan yang akan mengarah ke Kota Pandeglang,” katanya.
Kasatlantas Polres Pandeglang, AKP Fery Oktaviari Pratama melalui Kanit Turjawali, IPDA Indra Permana mengatakan, pengalihan arus lalu lintas dimulai dari pertigaan Mengger.
“Kendaraan roda diarahkan ke Mandalawangi. Dan dari Labuan, Carita bisa melintas ke Bangangah (Ruas Jalan Mengger-Caringin),” katanya.
Penutupan akses jalan ini dari tanggal 6 Agustus sampai 9 Agustus 2004. Tapi di lihat juga dengan situasi di lapangan.
“Kalau memang sudah bisa dilewati. Walaupun buka tutup kita berlakukan,” katanya.
Sementara untuk kendaraan Truk Fuso yang sudah terlanjur masuk memilih menunggu sampai akses jalan bisa dilalui.
“Tadi kata supir-supir, karena mereka tidak bisa manuver balik arah maka menunggu sampai jalan kembali dibuka,” katanya. (*)
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Agung S Pambudi