PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Polisi meringkus Andi (21), pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) Honda Scoopy milik seorang wali murid di Taman Kanak-kanak (TK) Putra, di Kampung Saruni, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.
Aksi pencurian ini terjadi, tadi pagi, 6 Agustus 2024, pukul 09.10 WIB saat situasi di sekitar TK sedang ramai.
Aksinya tersebut diketahui oleh seorang pengendara mobil yang sedang parkir di lokasi kejadian.
Pengendara mobil ini turun dan mengamankan pelaku yang tengah merusak kunci motor korban.
Pelaku sempat mendapat bogeman dari warga setempat, pengamanan pelaku curanmor yang berhasil diamankan oleh warga videonya beredar di media sosial.
Kanit Reskrim Polsek Pandeglang, Ipda Prio Winarno mengungkapkan, Andi tekah diamankan di Mapolsek Pandeglang usai tertangkap tangan warga.
“Aksinya diketahui oleh warga yang lagi di dalam mobil melihat pelaku memaksa membobol motor itu menggunakan kunci T tetapi kunci later T-nya patah dan tertinggal di motor itu,” ungkapnya.
Andi ternyata tidak beraksi sendirian. Ia mengajak istri dan dua anaknya saat hendak mencuri motor dengan modus pura-pura mendaftarkan anaknya ke TK tersebut.
“Pelaku ini tidak masuk ke sekolah itu tetapi mengincar motor yang ada di situ. Pengakuannya ke guru-guru, ibu-ibu di situ, mau daftar sekolah, enggak tahunya melakukan aksi kejahatan,” ujarnya.
Prio Winarno mengatakan, berdasarkan hasil interogasi, Andi mengaku tidak hanya melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Pandeglang, melainkan pernah beraksi di Kabupaten Serang, yakni Ciomas, dan Serang.
Ia mengatakan, Andi merupakan warga Kampung Salinggara, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.
“Yang mengkhawatirkan ini, pelaku membawa anak istrinya, termasuk membawa satu anaknya berusia lima tahun,” katanya.
“Istrinya sudah tahu kegiatan suaminya ini karena diajak oleh suaminya. Kita tinggal nunggu hasil dari BAP, apakah itu paksaan dari suaminya atau kemauan dari istrinya juga,” katanya.
Menurutnya, pelaku dan istrinya menggunakan sepeda motor Honda Scoopy yang diduga bodong karena nomor mesin dan rangkanya tidak sesuai. Motor tersebut diduga hasil dari aksi kejahatan.
“Kami akan mengembangkan kasus ini untuk menelusuri lebih lanjut dan mengungkapkan kasus tersebut,” jelasnya.
Santi, pemilik motor yang he dak dicuri, mengungkapkan bahwa saat kejadian pencurian, ia sedang berada di dalam ruang kelas menemani anaknya.
“Saya lagi di kelas nemenin anak karena enggak mau ditinggal. Terus pas udah beres belajar itu ramai di luar, katanya ada maling. Saya juga langsung keluar takut motor saya yang diambil,” tandasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono