LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Warga sepanjang Jalan Koleang-Maja, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, merasa resah dengan aktivitas truk yang membawa muatan tanah. Diduga aktivitas truk tersebut menyebabkan jalan licin, yang berakibat banyak warga yang mengalami kecelakaan di jalan.
Bahkan, dalam video viral karena jalan licin tersebut, salah seorang siswa terjatuh dari motor, pasa Senin 5 Agustus 2024 lalu. Video viral yang diunggah akun Instagram inforangkasbitung viral hingga dipenuhi 415 komentar warga yang mengkritik dan perihatin pasca kejadian tersebut.
Dalam postingan, netizen meminta agar aktivitas truk tanah tidak diperbolehkan melewati Jalan Koleang-Maja. Beberapa netizen geram dengan aktivitas truk yang tidak pernah ditindak.
“Tutup jalan kitu nu ngankut taneh make gerobak ulah sampe mobil na asup ka galian,” tulis komentar akun blackiskalem.
“Tutup Bae dak jalan na tuman ..jalan te layak di lalu eta mah taneh berem doang .nyilakakeun,” tulis akun random_visual.id di kolom komentar.
Selain itu, netizen lainnya meminta agar pemerintah dan aparat terkait bisa menertibkan aktivitas truk tersebut.
“Coba eta nu boga kewenangan rek cicing bae? Ja karunya eta heh budak sakola nepi ragag kitu,” tulis akun julsssa_00.
“Pemerintah kabupaten Lebak ko kurang peduli sama lingkungan,,bukanya yg jadi DPR itu abdi rakyat apa abdi penguasa,,,,??????,” tulis giri_waras di komentar.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Ikatan Mahasiswa (Imala) Cabang Rangkasbitung Ilham Maulana Raissa mengatakan, harus ada tindakan usai kejadian tersebut mengingat jalan licin karena adanya akivitas truk tanah.
“Pemerintah setempat seakan tutup mata akan jalanan licin ini. Masyarakat yang terkena dampak buruk dari aktivitas galian tanah dilokasi harus menuntut ganti rugi karena kegiatan tambang menyebabkan kekacuan lingkungan yang serius,” tegas Ilham.
“Dinas terkait harus cepat menanggapi permasalahan ini untuk merapihkan jalanan tersebut atau bahkan mencabut ijin tambang yang di nilai tak sesuai sop,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, Ilham menyebutkan jika tidak ada tindakan dari pemerintah dan aparat. Dikhawatirkan akan berdampak pada masyarakat yang akan menjadi korban kecelakaan.
“Cepat atau lambat jalanan licin ini akan memakan korban yang entah siapa yang harus bertanggung jawab. Pemerintah daerah dan pengusaha tambang di daerah koleang-maja seperti mati rasa walaupun ini mengancam nyawa,” tuturnya. (*)
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi