PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID-Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) Supriadi Franky mengatakan isu megathrust dihembuskan BMKG membuat terpuruk sektor pariwisata di Kawasan Pantai Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Isu Megathrust berdampak buruk terhadap sektor pariwisata karena menimbulkan rasa ketakutan kepada wisatawan atau tamu yang akan berlibur di Kawasan Pantai Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Isu Megathrust di bulan Agustus 2024 kembali mencuat setelah BMKG memberikan statemen kaitan gempa bumi Selat Sunda dan Selat Mentawai-Beirut yang berpotensi menimbulkan bencana Megathurst dan tsunami setinggi 10-20 meter di perairan Banten Selatan khususnya Kabupaten Pandeglang.
Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) Supriadi Franky mengatakan, isu Megathurst baginya dan juga pelaku pegiat pariwisata sangat merugikan.
“Walaupun itu dalilnya benar atau tidak, enggak tahu itu kapan akan terjadi. Tapi dampaknya sangat luar biasa,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, di Mutiara Carita Cottages di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 23 Agustus 2024.
Franky menjelaskan, dampaknya, kalau dari okupansi sudah drop di bawah 10 persen.
“Wisatawan sudah booking dua tiga Minggu ke depan, semua pada dicancel. Termasuk obyek wisata-pun pada kosong,” katanya.
Sementara, kalau kunjungan wisatawan ke Mutiara Carita stabil tapi ada isunya Megathurst ya sama.
“Imbasnya juga sama, terus obyek wisata-obyek wisata terbuka biasanya se-Carita tidak kurang dari 30-40 ribu orang yang berkunjung,”
Tapi, Franky menjelaskan, setelah isu Megathrust di hari ini paling 200-300 orang yang berkunjung.
“Pada prinsipnya, itu wewenang dan hak mereka mengeluarkan statemen apapun. Tapi pada dasarnya, isu dan statemen ini, bukan hanya tahun ini, tapi beberapa tahun ke belakang juga sama seperti ini, megathurts-megathurts,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Agung S Pambudi