SERANG,RADARBANTEN.CO.ID–Omzet transaksi belanja dan business matching pada perhelatan Sharia Festival Jawara (Shafara) 2024 mencapai Rp3,15 miliar atau meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya.
Gelaran event tahunan Shafara dan Festival Rupiah Banten (Ferba) tahun 2024 pada tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2024 dengan tema “Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah Banten yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berorientasi Digital” telah berakhir dan sukses menyita antusiasme masyarakat Banten.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengatakan, Shafara bertujuan memperluas potensi pengembangan ekonomi syariah di wilayah Provinsi Banten.
Sedangkan Ferba bertujuan meningkatkan literasi masyarakat mengenai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah serta sejarah perjalanan peran Rupiah di Banten.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari yang dilaksanakan di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan.
Perhelatan itu juga menyuguhkan beragam acara yaitu showcasing 47 booth UMKM dan Pondok Pesantren serta Museum Rupiah, Fashion Show, Casual Talk/Seminar Syariah, Rupiah, dan Halal; Business Matching dan Coaching Pembiayaan Syariah dan Ekspor Halal.
Serta berbagai aneka lomba (Lomba Dakwah Muda, Kreasi Halal Foods, Jingle Halal, Kahoot Eksyar dan CBP Rupiah Bankers, Modest Fashion Designers, Ranking #1 CBP Rupiah, Storytelling CBP Rupiah). Kegiatan semakin meriah dengan penampilan guest star Tiara Andini.
Ameriza mengatakan, penyelenggaraan kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten, Pemprov Banten, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten, serta penggiat ekonomi syariah lainnya merupakan bentuk nyata komitmen BI dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta meningkatkan literasi CBP Rupiah di wilayah Provinsi Banten.
“Keberhasilan rangkaian acara yang disajikan merupakan sinergi keterlibatan aktif pemerintah daerah, instansi lembaga vertikal, akademisi, asosiasi/komunitas pegiat halal, pondok pesantren, perbankan, dan penyedia jasa pembayaran di Provinsi Banten,” ujarnya.
Kata dia, selain omzet, melalui penyelenggaraan Shafara dan Ferba telah dihasilkan beberapa capaian strategis antara lain mendorong peningkatan inklusi ekonomi keuangan syariah melalui aktivasi 45 nasabah bank syariah baru, 40 wakif/muzzaki muda baru, dan 75 UMKM baru terfasilitasi sertifikasi halal.
Serta mengaktivasi 111 agen Halal Muda melalui Program GEMARI PAHALA x KKN Tematik Halal UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten; mendorong Kerjasama Pemasaran dan Distribusi Pangan antar-Pesantren dan Pasar Modern berbasis ekosistem INGANTREN (Integrasi Pangan Pesantren) dengan melibatkan Koperasi Mandiri, PonPes Al Iman, PonPes Al Markaz, PonPes Assaadah, dan Ponpes Daar El Qolam 3; serta mendorong komitmen pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) klaster kampus, yakni di Kantin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
“Kegiatan itu juga melibatkan lebih dari 200 orang masyarakat dalam partisipasi lomba, 3 ribu peserta edukasi terdiri dari 500 peserta edukasi eksyar dan 2.500 peserta Ferba, dengan traffic kunjungan harian rata-rata di Bintaro Jaya XChange Mall sebanyak 30 ribu pengunjung,” tuturnya.
Selain itu, Shafara dab Ferba juga meningkatkan literasi CBP Rupiah melalui museum experience perjalanan uang Rupiah yang pernah beredar di Provinsi Banten dari koleksi uang Rupiah pada empat museum yaitu Museum Bank Indonesia, Museum Negeri Banten, Museum Purbakala Banten dan Museum Multatuli dengan total pengunjung museum lebih dari 2.500 orang.
Ameriza juga mengatakan, kegiatan ini melibatkan delapan sekolah tingkat SMK perwakilan kabupaten/kota se-Provinsi Banten untuk mengikuti lomba story telling dan lomba Ranking #1 CBP Rupiah dengan jumlah audience lebih dari 500 orang.
Sebagai bagian dari upaya untuk membangun masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi digital, BI mengajak seluruh masyarakat Banten untuk terus mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah serta semakin mencintai Rupiah sebagai simbol kebanggaan bangsa.
Reporter: Rostinah