LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Kabupaten Lebak dijuluki sebagai salah satu lumbung beras di Banten. Setiap tahunnya, daerah yang di pimpin Pebjabat (Pj) Bupati Gunawan Rusminto ini kerap surplus beras dan menjadi satu penopang kebutuhan beras di wilayah Banten dan Jakarta.
Dari bulan Januri-hingga Juli 2024, Kabupaten Lebak telah mengalami surplus beras sebanyak 156.725 ton.
Kepala Dinas Pertanian Lebak Rahmat mengatakan, dipastikan produksi padi akan surplus di akhir tahun. Dimana, produksi beras Kabupaten Lebak hingga Juli 2024 sebesar 240.164 ton dan kebutuhan beras per kapita penduduk yang berjumlah 1.407.857 jiwa sebesar 101,6 kg per tahun, total kebutuhan beras penduduk Kabupaten Lebak untuk setahun adalah sekitar 143.038 ton.
“Dengan produksi tersebut, Kabupaten Lebak memiliki surplus beras sekitar 156.725 ton. Surplus ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras penduduk selama lebih dari 13 bulan ke depan,” kata Kepala Dinas Pertanian Lebak Rahmat kepada Radar Banten, Minggu 8 September 2024.
Saat ini, kata dia sejumlah daerah sentra padi di Lebak sudah mulai memasuki musim panen. Karenanya, dipastikan surplus beras akan semakin tinggi.
“Kita optimis target produksi beras 512.951 ton tercapai. Apalagi, kini didukubgan dengan pompanisasi bantuan dari Kementanm sehingga, walau kemarau petani bisa tetap melakukan tanam padi. Begitu juga petani yang telah memasuki masa panen, bisa tetap memanen padinya,” tuturnya
Dia mengatakan, produksi padi di Kabupaten Lebak selama ini di atas rata-rata nasional. Karena itu, untuk memenuhi ketahanan pangan pihaknya akan terus mendorong peningkatan produksi karena, Kabupaten Lebak merupakan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat menambahkan, Kabupaten Lebak memiliki luas sekira 304.472 Ha terdiri dari lahan sawah seluas 47.760 Ha dan lahan darat seluas 256.711,8 Ha.
“Dari lahan seluas itu sebagain besar adalah kawasan pedesaan yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani,” katanya.
Editor: Bayu Mulyana