TANGSEL,RADARBANTEN.CO.ID-Kasus penculikan anak sedang marak terjadi di Tangsel. Kasus ini mengkhawatirkan para orangtua. Karena pada beberapa kasus penculikan juga dibarengi dengan kekerasan seksual.
Lalu apa upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam mengantisipasi kasus ini agar tak lagi terulang? Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, salah satunya sekolah agar memperketat pengamanan saat jam pulang sekolah.
“Kita buat sistem aturan antara orangtua dan sekolah. Sekolah ngomong dulu ke orangtua, siapa nih yang akan menjemput? Oh yang jemput si ini, misalnya. Jadi ada komunikasi lah,” ungkap Benyamin, Senin 9 September 2024.
Benyamin mengaku, di beberapa sekolah, sistem komunikasi antar orangtua dan sekolah sudah berjalan dan petugas keamanan sekolah juga sudah ada.
“Di beberapa sekolah sudah disiplin, kalau bukan yang dikenal anaknya menjemput, tidak akan diizinkan. Tapi di beberapa sekolah memang tidak seketat demikian,” ujar Benyamin.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran ke Sekolah Dasar untuk memperketat keamanan sekolah.
“Kami sudah mengeluarkan surat edaran mengimbau sekolah dan orangtua. Dipastikan kalau jarak sekolah ke rumah jauh, harus dijemput sama orangtuanya. Kalau orangtua tidak bisa menjemput, kasih tahu ke satpam identitas keluarga lainnya yang menjemput,” ujar Deden, Senin 9 September 2024.
Deden mengatakan, pada kasus penculikan dan pemerkosaan yang terjadi pada salah satu korban di SD Jombang, diketahui peristiwa penculikan terjadi di luar sekolah, di sebuah jembatan.
Hal itu sambung Deden, menjadi pembelajaran agar sekolah tidak mengizinkan siswanya pulang sebelum memastikan ada yang menjemput dari kalangan keluarganya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Agung S Pambudi