LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Alayuda Putra, siswa kelas V SDN 1 Hariang, Kecamatan Sobang berhasil meraih juara harapan 2 pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat nasional 2024 yang berlangsung di Jakarta, 8-13 September 2024.
Alayuda mewakili Banten pada ajang FLS2N tahun 2024 pada cabang Seni Kriya jenjang SD.
Sebelumnya, Alayuda berhasil meraih juara pertama pada FLS2N tingkat Provinsi Banten.
Alayuda mengikuti lomba seni Kriya dengan membuat wayang golek dari anyaman bambu.
“Alhamdulilah, Alayuda berhasiil meraih juara harapan 2 pada FLS2N tingkat nasional tahun 2024. Tentunya, ini sangat membanggakan. Apalagi Alayuda ini berasal dari sekolah yang ada di pelosok Lebak,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak Hari Setiono, Minggu 15 September 2024.
Dia mengatakan, prestasi yang ditorehkan Alayuda di tingkat nasional membanggakan karena bukan hanya mengharumkan nama daerah Banten saja tapi juga sekolah dan Kabupaten Lebak.
“Persaingan di tingkat nasional sangat ketat karena mempertemukan yang terbaik di provinsinya masing-masing,” kata mantan Kepala Bapenda Lebak ini.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Sekokah Dasar Dindik Lebak, Teddy Fauzi mengatakan, Dindik Lebak bangga atas torehan prestasi yang diukir oleh Alayuda pada FLS2N tingkat nasional. Sebab, untuk FlS2N, Banten hanya diwakili 3 mata lomba, yakni pantomim dari Kabupaten Serang, Solo Vocal dari Tangerang dan Kriya dari Kabupaten Lebak.
“Mewakili Banten dan bisa masuk final 10 besar saja kita sudah bangga. Tentunya, ini diharapkan dapat memotivasi siswa lainnya untuk dapat berprestasi,” ucapnya.
Sementara itu, Alayuda mengaku tidak menyangka akan meraih juara harapan dua pada FSL2N tingkat nasional.
“Saya tetap bersukur dengan hasil yang didapat,” katanya.
Alayuda terinspirasi membuat wayang golek dari anyaman bambu, dimana awalnya saat dia diajak orang tuang ikut ke ladang untuk berkebun kerap dbuatkan wayang golek yang dibuat dari pelepah daun singkong.
“Awalnya dibuatkan dari pelepah daun singkong yang ada di kebun sama orang tua. Tapi, wayangnya gak bertahan lama. Supaya lebih awet buat dari bambu dan kayu,” tukasnya.
Editor: Mastur Huda