SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – USA Embassy melakukan kunjungan ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam rangka berdiskusi dan membuka peluang civitas academika Untirta untuk menuntut ilmu ke negeri Paman Sam.
Bertema ‘Peluang Program Pertukaran Pelajar dan Belajar di USA: Keberagaman, Demokrasi dan Kesejahteraan’. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Multimedia, Lantai 1 Gedung Rektorat, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Selasa 17 September 2024.
Hadir dalam kegiatan ini, Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Kepala UPA Perpustakaan Untirta Firman Hadiansyah, Para Dekan, Kabiro BAKK, Team Embassy of USA Geenie Nguyen, Muhammad Iqbal, Irmina Reniarti dan Catur Wahyudi. Acara ini terselenggara atas kerja sama UPA Perpustakaan dan International Office (IO) Untirta bekerja sama dengan USA Embassy.
Rektor Untirta Fatah Sulaiman menyampaikan, Untirta dan US Embassy Sudah merintis kolaborasi yang kuat sejak tahun 2012 melalui USAID Prioritas untuk penguatan pendidikan dasar dan pesantren di Provinsi Banten, termasuk bisa mengirimkan tiga wakil dosen Untirta belajar ke Amerika. Termasuk kerja sama USAID Hepi untuk penguatan perguruan tinggi dalam bidang science, engineering dan matematik.
“Saya kira ini memberikan informasi dan supervisi buat kader muda khususnya, mahasiswa, staf dan dosen muda untuk kemungkinan mengakses perguruan tinggi di dunia,” ujarnya.
“Pasti bisa dari Serang apalagi dari Untirta JAWARA bisa saya yakin. Gali saja informasi dari rombongan US Embassy tersebut dan saya harap tahun depan dari mahasiswa, alumni maupun dari staf Untirta bisa ada yang mendapatkan akses scholarship di Harvard atau di Mit University. Ini bukan hal yang mustahil,” sambung Rektor.
Sementara itu, Team Embassy of USA Reniarti menjelaskan, di Kedutaan Amerika memiliki banyak program pertukaran mahasiswa maupun profesional muda yang sayang untuk dilewatkan, di antaranya seperti Kennedy-Lugar; Youth Exchange and Study, YSEALI, Youth Leadership Program, Study of The US Institutes, Education USA, serta Fulbright Indonesia.
“Salah satunya adalah Study of The US Institutes programnya sama seperti YSEALI mirip-mirip tetapi kami memang tidak membuka untuk umum seperti YSEALI. Hanya beberapa kampus, beberapa kota untuk kita reach out untuk program ini. Jadi nanti kalau programnya sudah dibuka, saya akan kontek bapak ibu dosen di sini untuk merekomendasikan mahasiswa terbaiknya karena slotnya tidak banyak paling hanya empat dari Indonesia,” jelasnya.
Editor: Mastur Huda