TANGSEL,RADARBANTEN.CO.ID-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten menyelenggarakan Banten Investment Forum 2024, di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Kota Tangsel, Selasa 29 Oktober 2024.
Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, melalui Kepala DPMPTSP Provinsi Banten, Ir. Hj. Virgojanti, M.Si mengatakan, Banten Investment Forum 2024 adalah wadah yang mempertemukan Kepala Daerah se-Provinsi Banten dengan para pelaku usaha sebagai investor demi membangun sinergitas, dalam rangka mewujudkan iklim investasi yang kondusif.
“Melalui pertemuan ini, kita harapkan terbangun sinergitas dalam upaya mewujudkan iklim investasi yang kondusif, sehingga dapat mendorong terciptanya investasi yang berkualitas yang mampu berperan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan serapan tenaga kerja yang signinfikan,” ujar Virgojanti.
Virgojanti mengatakan, mencermati kondisi perekonomian saat ini, diperlukan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang pro bisnis, sebagai upaya menstimulus usaha para pelaku usaha yang pada akhirnya berimplikasi pada pemulihan daya saing perekonomiam dan daya beli masyarakat.
“Berkenaan dengan hal itu, untuk mendukung terciptanya kemudahan berusaha bagi seluruh pelaku usaha yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya, Pemprov Banten telah menyelenggarakan perijinan berbasis resiko, sebagai bagian dari paket ekonomi serta membentuk Satgas Percepatan Usaha di seluruh Banten,” ujar Virgojanti.
Menurut Virgojanti, Pemprov Banten terus berkomitmen mengintensifkan potensi investasi yang sudah berjalan dan memacu pengembangan sektor lainnya, seperti sektor properti untuk pemukiman, perkantoran dan perdagangan serta sektor layanan jasa lainnya.
Ia menambahkan, hilirisasi industri saat ini menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah produk-produk domestik Banten dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Hilirisasi dalam arti mengelola bahan mentah menjadi produk jadi dalam negeri, kita tidak hanya membuka lapangan kerja yang lebih luas tetapi juga menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di daerah kita,” ungkapnya.
Lebih jauh Virgojanti mengatakan, Provinsi Banten dengan sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur yang semakin baik, akan menjadi pusat industri hilirisasi kedepan.
“Pemprov Banten melalui kebijakan dan program yang dilaksanakan OPD teknis, telah secara nyata menstimulasi urusan berusaha yang lebih baik,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Nurul Ichwan mengatakan, dunia sedang menuju pada industri ramah lingkungan, dimana negara-negara di Eropa menjadi pioner memberlakukan kebijakan produksi ramah lingkungan bagi keberlanjutan kehidupan alam dan manusia.
“Kebijakan ini direspon positif oleh para pelaku usaha dengan berlomba membuat produk ramah lingkungan, dengan mengikuti norma baru yang telah terbentuk, sehingga ketika kita bicara tentang investasi, kita akan mengedepankan norma-norma tersebut,” ujarnya.
Nurul Ichwan menegaskan, investasi bukanlah kegiatan amal jariyah atau sodakoh, sehingga ia menekankan pentingnya menjaga dan mengamankan investasi dari pelaku usaha.
“Jadi jangan ada orang yang berinvestasi, yang datang pada minta sumbangan, karena berinvestasi itu bukan kegiatan sodakoh, tapi tetap ada cara bagi pengusaha menyalurkan kegiatan sosial secara tepat,” ujarnya.
Karena investasi bukan kegiatan sosial, Nurul Ichwan menegaskan investasi juga harus didukung dengan pasar yang sudah ada dan baik. “Karena investasi harus ada inklusifitas suistainable-nya,” tandasnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Agung S Pambudi