TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengungkap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten mengalami tren positif, mencapai 4,6 persen.
“Berdasarkan data BPS pada semester 1 tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Banten mencapai 4,6 persen,” ujar Virgojanti di Tangsel pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Selain itu inflasi juga masih terkendali di angka 2,03 persen dengan angka kemiskinan mencapai 5,84 persen, ekspor dari sektor industri manufaktur sebesar 97,71 persen.
Virgojanti mengakui tingkat pengangguran terbuka mencapai di Banten diangka 7,2 persen, masih cukup tinggi. “Secara angka, pengangguran di Banten cukup tinggi yaitu 7,2 persen. Dan upaya mengentaskan pengangguran terus kita lakukan, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang bisa menyerap dan sesuai kebutuhan pangsa kerja,” ujar Virgojanti.
Sementara itu data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, jumlah masyarakat Banten yang menganggur mencapai 425 ribu orang atau 7,2 persen dari tingkat pengangguran terbuka se-Indonesia.
“Walaupun memang persentase itu di tahun lalu berkurang dari 7,9 persen menjadi 7 persen, tapi keadaan itu tetap menjadikan Banten tertinggi tingkat pengangguran terbukanya,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo Kalnadi, beberapa waktu lalu.
Menurut Septo, merespons hal di atas, Disnakertrans Provinsi Banten terus berupaya menekan tingginya tingkat pengangguran di Banten dengan meningkatkan kompetensi dan pelatihan pada masyarakat penganggur.
Menurutnya, salah satu upaya yang sedang dimaksimalkan adalah program pelatihan berbasis kompetensi yang diadakan UPTD Latihan Kerja yang telah memasuki gelombang ke-5.
“Kita akan mewujudkan indeks pembangunan ketenagakerjaan yang berkualitas, pada tahun 2024 ini targetnya 71,85 persen. Sehingga, jika itu tercapai, maka peningkatan pembangunan ketenagakerjaan dapat terpenuhi dengan meningkatkan kompetensinya,” ujar Septo.
Septo mengatakan, pihaknya juga akan meningkatkan sarana prasarana pelatihan kerja, sehingga kompetensi yang dapat dilatih mengikuti perkembangan zaman.
“Untuk diketahui, UPTD Latihan Kerja kita ini dibangun di tahun 1982-1983. Alat-alatnya sedikit dan ketinggalan zaman saat ini. Contohnya mesin jahit saat ini pakai tiga jarum, kita hanya memiliki 1 jarum. Jadi kita akan bangun UPTD Latihan Kerja kita sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Menurutnya lagi, visi misi kepala daerah terpilih nantinya berpengaruh pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Banten maupun di daerah Kota/Kabupaten se-Banten, melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMD) calon kepala daerah terpilih.
Reporter: Syaiful Adha